PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang Masalah
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis
dalam pembangunan ekonomi nasional, selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi
dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil
pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa
waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami kebangkrutan, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih
tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah
dihadapi oleh Indonesia selama krisis, tidak berlebihan
apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit
usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala
kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.
Jurusan Manajemen Bisnis Industri (MBI), Sekolah Tinggi
Manajemen Industri (STMI)-Jakarta adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri
dibawah naungan Kementerian
Perindustrian RI dengan sasaran pengembangan Jiwa Kemandirian Berwiraswasta bagi mahasiswa MBI dalam aspek
produksi, pemasaran, keuangan dan
personalia. Mahasiswa Manajemen
Bisnis Industri (MBI) sebagai bagian dari sumber daya manusia Indonesia secara
khusus disiapkan untuk menjadi wirausahawan dalam semua aspek dan bidang
kehidupan terutama dalam penciptaan maupun pengembangan jenis Industri Kecil
dan Menengah.
Untuk mencapai tujuan diatas
maka Jurusan Manajemen Bisnis Industri (MBI), Sekolah Tinggi Manajemen Industri
(STMI) Jakarta menjembatani mahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktek
sebagai mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah. Dalam kesempatan ini kami
selaku mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis Industri (MBI), Sekolah Tinggi
Manajemen Industri (STMI) Jakarta melaksanakan kerja praktek lapangan/magang di
CV Aneka Jaya Toys.
CV Aneka Jaya Toys adalah salah satu contoh
dari Industri Kecil Menengah di kota Bekasi yang terfokus pada
produksi boneka. Usaha yang dirintis sejak tahun 2004 ini merupakan buah manis dari hasil kerja keras pemilik, Ibu Jeni, yang
memulai usahanya bermula
dari home industry sejak tahun 2000. Saat ini,
CV Aneka Jaya Toys sudah memasarkan produknya di berbagai wilayah Jabodetabek dan hampir seluruh daerah di Indonesia.
I.2. Ruang Lingkup Pembahasan
a.
Materi yang akan dibahas:
1. Gambaran Umum Perusahaan
Yaitu mengetahui Sejarah umum,
surat-surat perizinan yang dimiliki perusahaan untuk keabsahan menjadi produsen
usaha industri, dan gambaran umum lainya seperti struktur organisasi dan layout
pabrik dll.
2. Aspek Produksi
Yaitu merupakan tahap dalam
mempelajari sebuah proses produksi dari mengolah bahan mentah sampai
menghasilkan barang jadi. Mengetahui bahan baku dan pelengkap yang dipakai, mengetahui
mesin dan peralatan yang digunakan dan mengetahui proses limbah hasil industri.
3. Aspek Pemasaran
Yaitu mengetahui pembelian bahan baku dan penjualan produk,
cara menentukan harga dan target konsumen serta promosi yang digunakan
perusahaan.
4. Aspek Keuangan
Yaitu untuk mengetahui sumber dana
perusahaan, proses pembukuan keuangan yang berupa laporan rugi laba, laporan
perubahan modal, laporan arus kas dan laporan neraca perusahaan.
5. Aspek Personalia
Yaitu mempelajari tentang cara perekrutan
karyawan, kesejahteraan karyawan, manajemen dan pengembangan karyawan.
b. Lokasi atau Subjek
Penelitian
Tempat penelitian atau pengumpulan
data berada di CV Aneka Jaya Toys yang berlokasi di daerah Kota Bekasi yang tepatnya di
Jl. Al Hikmah No.54 RT 002/006 Kp. Babakan, Kel. Mustika Sari,
Kec. Mustika Jaya, Bekasi
Timur 17157.
I.3. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
I.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam
pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah agar mahasiswa lebih siap untuk
terjun bekerja dalam Masyarakat, khususnya pada Lingkungan Industri dengan
membandingkan antara pengetahuan yang diberikan selama perkuliahan dengan
Lingkungan Kerja yang ditempuh oleh mahasiswa yang melakukan Prakek Kerja Lapangan.
I.3.2 Tujuan
Khusus
Tujuan khusus dalam
pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah untuk membandingkan antara teori
mengenai ilmu manajemen yang didapatkan selama perkuliahan dengan praktek ilmu
manajemen yang diterapkan pada Perusahaan.
I.4.
Sistematika Laporan
Sistematika penulisan merupakan garis besar dalam
proses penyusunan suatu karya ilmiah yang bertujuan memudahkan jalan pikiran
dalam memahami secara keseluruhan isi laporan ini. Untuk mempermudah dalam
memahami keseluruhan laporan ini, maka laporan ini dibagi menjadi beberapa Bab yaitu:
BAB
I :
PENDAHULUAN
Bab
ini membahas mengenai latar belakang, ruang lingkup pembahasan, tujuan kegiatan
praktek kerja lapangan, serta sistematika penulisan laporan kegiatan praktek
kerja lapangan.
BAB
II :
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab
ini membahas mengenai sejarah umum perusahaan, dan profil usaha industri kecil menengah.
BAB
III :
PENGELOLAAN USAHA
Pada
Bab ini diuraikan secara rinci mengenai
empat aspek penting perusahaan, yaitu bidang pemasaran, bidang produksi, bidang
keuangan, dan bidang personalia.
BAB
IV :
PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN
Bab
ini membahas mengenai permasalahan yang ada di dalam usaha industri kecil
menengah yang diteliti, lengkap dengan penyelesaian dari permasalahan tersebut.
BAB V :
PENUTUP
Bab ini
merupakan Bab
terakhir yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil laporan magang yang
diperoleh dari Bab-Bab sebelumnya
LAMPIRAN
BAB
II
DATA
UMUM PERUSAHAAN
Profil Perusahaan
Nama perusahaan :
CV
Aneka Jaya Toys
Nama pemilik :
Ir.
Jeni Kadang
Tahun berdiri :
2004
Klasifikasi kelas :
Menengah
Jenis Usaha :
Produksi Boneka
Daerah kerja :
Kota Bekasi
Alamat / tempat usaha : Jl. Al Hikmah No.54 RT 002 RW 006, Kp. Babakan,
Kel. Mustika Sari, Kec. Mustika Jaya, Bekasi Timur 17157
Telepon :
081210707215
Fax :
021-82401156
Email :
anekajayatoys@gmail.com
Nomor SIUP :
510/105-BPPT/PM/III/2009
Nomor TDP :
102633607568
Nomor NPWP :
02.413.129.4-432.000
Jumlah pekerja :
45
orang
II.1
Sejarah Boneka
Kata boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu “Boneca”
yaitu sejenis mainan yang bentuknya bermacam-macam, terutama berbentuk manusia
atau hewan pada umumnya dan kadang kala berbentuk seperti tokoh-tokoh fiksi. Boneka
bisa dikatakan salah satu mainan yang paling tua, karena sudah ada pada zaman
Romawi, Yunani, ataupun Mesir kuno saja boneka sudah ada.Namun fungsinya,
bentuknya, maupun bahan pembuatannya ternyata berbeda sekali antara dahulu
dengan sekarang. Umumnya boneka dibuat sebagai mainan anak-anak, namun terkadang
digunakan untuk dijadikan fungsi ritual yang yang berhubungan dengan alam atau
hal-hal yang bersifat gaib ataupun mistik, misalnya berupa upacara-upacara
ritual keagamaan pada zaman dahulu, permainan Jelangkung, Sihir, ataupun
upacara pemanggilan Roh. Seringkali boneka ditemukan pada makam-makam kuno atau
situs-situs sejarah maupun prasejarah. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Boneka)
Di jaman sekarang boneka sudah umum dijadikan mainan untuk
anak kecil dibawah 12 tahun bahkan dapat dijadikan hadiah ulang tahun atau
acara lainnya. Boneka seringkali menggemaskan bagi kaum hawa karena bentuknya
yang unik dan lucu mirip seperti hewan atau tokoh-tokoh kartun. Boneka
digemari oleh banyak kalangan
karena mainan ini termasuk mainan yang sangat aman dan tidak membahayakan. Bagi
orang tua mempunyai alasan memberikan boneka kepada anaknya karena tidak dapat
melukai dan sangat empuk pantas untuk dijadikan teman bermain bagi sang anak.
II.2 Sejarah Perusahaan
CV Aneka Jaya Toys adalah perusahaan keluarga
yang bergerak dibidang industri boneka dan sebagai salah satu pelopor dari
pabrikan boneka di Bekasi Timur dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. CV Aneka Jaya Toys memulai memproduksi boneka pada awal tahun 2000 dan perusahaan
ini resmi berdiri pada tahun 2004 dan berkantor pusat di Bekasi
Timur.
Pendiri dari CV Aneka Jaya Toys adalah Ibu Jeni yang mana adalah pemilik dari perusahaan ini. Awal
berdirinya CV Aneka Jaya Toys bermula dari usaha home industry. Pada
awalnya perusahaan ini hanya memiliki 10 orang karyawan yang bekerja di bagian
produksi, pemasaran dan keuangan.
CV Aneka Jaya Toys merupakan industri boneka yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat cepat. Kini, CV Aneka Jaya Toys sudah memiliki 45 orang karyawan yang bekerja di bagian
produksi, pemasaran dan keuangan. CV Aneka Jaya Toys ini tumbuh dan berkembang
dengan cepat melalui keuletan dan keseriusan dalam mengelola sehingga mampu
meningkatkan penjualan dan sekaligus memperluas wilayah pemasarannya sampai
daerah yang strategis.
Visi dari CV Aneka Jaya Toys adalah menjadi
industri boneka yang terbesar dan terlengkap di Indonesia untuk menyediakan
beraneka ragam boneka yang berkarakter dilengkapi dengan aksesoris boneka yang
sangat bervariasi. Sementara itu,
misi dari CV Aneka Jaya Toys adalah mempertahankan kualitas boneka yaitu bahan baku dan
aksesoris boneka agar tidak mengecewakan konsumen.
II.2.1 Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan
merupakan tempat di mana perusahaan melakukan proses produksi. Lokasi sebuah
perusahaan sangat menentukan maju tidaknya sebuah perusahaan. Dengan pemilihan
lokasi yang tepat dan strategis, maka akan memudahkan perusahaan untuk dapat
mencapai tujuan dan target perusahaan secara maksimal sehingga pertimbangan
pertama di dalam mendirikan sebuah usaha adalah penentuan lokasi atau letak
perusahaan. Perusahaan Boneka CV
Aneka Jaya Toys berlokasi di Jl. Al Hikmah
No.54 RT 002/006, Kp. Babakan, Kel. Mustika Sari, Kec. Mustika Jaya, Bekasi
Timur. Lokasi ini cukup
strategis dan memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuannya sesuai dengan
keinginan perusahaan secara efisien dan
efektif.
II.3. Struktur Organisasi dan
Deskripsi Jabatan CV Aneka Jaya Toys
II.3.1
Struktur Organisasi
Salah satu unsur pendukung dalam menentukan kesuksesan suatu
perusahaan dalam mencapai tujuan adalah sistem struktur organisasi perusahaan
tersebut. Struktur organisasi ini menggambarkan dan menyatakan adanya urutan
dan tanggung jawab diantara bagian-bagian yang ada dalam struktur tersebut.
Dengan adanya struktur organisasi maka masing-masing bagian dapat mengetahui dengan
jelas apa yang menjadi tanggung jawab dan wewenang seluruh karyawan
serta kepada siapa mereka harus bertanggung jawab.
|
Direktur
Bu Jeni
|
|
Ka. Pemasaran
Pak Alfred
|
|
Ka. Produksi
Pak Agus
|
|
Keuangan
Bu Rina
|
|
Driver
|
|
Bag. Sewing
|
|
Bag. Finishing
|
|
Bag. Stuffing
|
|
Bag. Cutting
|
|
Bag. Pola
|
Gambar 2.1 Struktur Organisasi CV Aneka Jaya Toys
II.3.2. Deskripsi jabatan
1. Direktur
Sebagai pemilik sekaligus direktur CV Aneka
Jaya Toys
mengemban tugas dan wewenang sebagai berikut:
a.
Melakukan
pengawasan secara menyeluruh atas semua kegiatan produksi dan non produksi yang
terjadi di perusahaan.
b.
Memeriksa
keuangan perusahaan dan membuat
keputusan untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang.
c.
Bertanggung
jawab secara sepenuhnya terhadap jalannya operasional perusahaan dan memperhatikan
kondisi baik material maupun tenaga kerja.
d.
Merumuskan
rencana tujuan, sasaran dan kebijakan umum perusahaan secara keseluruhan.
2. Kepala Pemasaran
Tugas dari kepala pemasaran
antara lain:
a.
Mencatat barang
yang siap dijual.
b.
Memasarkan /
menjual produk.
c.
Memperluas
daerah pemasaran dengan mengadakan analisis pasar.
d.
Mengatur
strategi bersaing.
e.
Mencari daerah
pemasaran yang baru.
3. Bagian Keuangan
Tugas dari bagian keuangan
antara lain:
a.
Mengatur dan
mencatat keluar masuknya uang.
b.
Mencatat data
penjualan dan pembelian.
c.
Mencatat dan
melaksanakan pembayaran gaji dan upah karyawan.
4. Kepala Produksi
Tugas dari kepala
produksi antara lain:
a.
Menangani
masalah penyimpanan bahan baku, bahan penolong, hasil produksi serta alat-alat produksi.
b.
Bertanggung
jawab terhadap proses dan hasil produksi baik kualitas maupun kontinuitasnya.
c.
Melaporkan dan
mendistribusikan produk ke bagian pemasaran.
d.
Melakukan
pencatatan seluruh aktifitas produksi.
5. Pekerja Bagian Produksi:
a. Bagian pola
Tugas dari pekerja bagian pola adalah membuat
pola boneka yang akan di produksi. Membuat
pola merupakan proses awal setelah dibuatnya desain di dalam menghasilkan produk boneka.
b. Bagian Cutting
Tugas dari pekerja bagian
cutting adalah memotong gulungan kain yang akan digunakan untuk membuat boneka sesuai
dengan ukuran yang telah ditetapkan. Setelah gulungan kain di potong maka
selanjutnya di gambar sesuai pola boneka dan di potong dengan mesin cutting mengikuti pola yang
telah ada, setelah terpotong kain akan dipisahkan sesuai dengan jenis polanya
dan siap dipindahkan ke tempat
penjahitan untuk melakukan proses sewing.
c.
Bagian Sewing
Tugas pekerja bagian
penjahitan (sewing) adalah melakukan proses
penjahitan bahan yang telah terbentuk pola untuk menggabungkan
pola boneka. Setelah proses tersebut diatas telah selesai pola bahan yang telah
terbentuk menjadi boneka tersebut siap untuk
dibawa ke tempat pengisian kapas.
d.
Bagian Stuffing
Tugas pekerja bagian
pengisian kapas atau stuffing adalah melakukan proses pengisian kapas ke dalam
boneka yang telah setengah jadi atau telah terjahit polanya. Pengisian kapas
harus dilakukan sesuai dengan ukuran boneka agar bentuk boneka tampak baik
(tidak kempes atau kekencangan).
e.
Bagian Finishing
Tugas pekerja bagian finishing
melakukan proses merapikan bentuk dan
jahitan boneka,
serta menambahkan aksesoris
yang dibutuhkan. Selain itu bagian ini juga bertugas melakukan pengecekan
barang jadi dan melakukan pengepakan produk ke dalam polybag dan karung.
II.4. Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan Karyawan CV Aneka Jaya Toys
II.4.1. Ketenagakerjaan
Total keseluruhan tenaga kerja di CV Aneka Jaya Toys adalah 45 orang, dengan
jumlah laki-laki sebanyak 9 orang dan perempuan
sebanyak 36 orang tenaga kerja.
Tabel II.1. Data
Tenaga Kerja per 2013
|
Keterangan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Total
|
|
Pekerja
|
9 orang
|
36 orang
|
45 orang
|
Sumber:
CV Aneka Jaya Toys
Tabel II.2. Data Berdasarkan Usia
|
Usia
|
Jumlah
|
|
18-25
|
22 orang
|
|
25-35
|
18 orang
|
|
35-50
|
5 orang
|
Sumber:
CV Aneka Jaya Toys
Dengan berdasarkan
pada tingkat usia, tenaga kerja di perusahaan boneka CV Aneka Jaya Toys banyak
dari usia-usia yang produktif, yaitu orang-orang yang mempunyai tekad dan
semangat kerja yang tinggi.
Tabel II.3. Data Tingkat Pendidikan
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah
|
|
S1
|
3 orang
|
|
SMA
|
9 orang
|
|
SMP
|
26 orang
|
|
SD
|
7 orang
|
Sumber:
CV Aneka Jaya
Toys
Tingkat pendidikan pekerja di dalam CV Aneka Jaya
Toys bagian produksi dari cutting sampai finishing ada dari lulusan SD – SMA tetapi rata–rata lulusan SMP, hal ini menegaskan
bahwa pekerjaan produksi boneka sebenarnya tidak membutuhkan terlalu banyak
teori melainkan membutuhkan keterampilan yang diajarkan secara terlatih bukan
terdidik. Akan
tetapi perusahaan menekankan untuk bagian Keuangan dan Pemasaran menargetkan
minimal pendidikan Diploma sehingga karena perusahaan ini merupakan perusahaan
keluarga, maka untuk posisi tersebut
dipegang oleh adik dan keponakan dari pemilik perusahaan yang berlatarbelakang
pendidikan S1.
Tabel II.4. Data Jam kerja
|
Keterangan
|
Mulai
|
Istirahat
|
Akhir
|
|
Normal
|
08.00
|
12.00-13.00
|
16.00
|
|
Lembur
|
16.00
|
--
|
18.00
|
Sumber: CV
Aneka Jaya Toys
Jam
kerja / waktu kerja pada CV Aneka Jaya
Toys tetap berdasarkan aturan ketenagakerjaan. Dimana waktu kerja adalah 8 jam
kerja. Jam kerja mulai jam 08.00 dan berakhir pada pukul 16.00. Waktu istirahat
dari pukul 12.00-13.00. Dan jam lembur diwajibkan juga kepada semua karyawan untuk dapat
mengefesienkan waktu, akan tetapi karyawan dapat diijinkan tidak mengikuti jika
memang berhalangan untuk tidak mengikuti dengan konsekuensi tidak mendapatkan insentif
lemburan.
II.4.2
Kesejahteraan Karyawan / Sistem Upah
1. Sistem Upah
Tabel II.5. Data Upah Karyawan Tahun 2013
|
Keterangan
|
Upah Per-Bulan
(Rp)
|
|
Ka. Bagian Produksi
|
1.700.000
|
|
Pekerja Bagian Produksi
|
1.000.000
|
|
Ka. Bagian Pemasaran
|
2.500.000
|
|
Driver
|
1.750.000
|
|
Administrasi/Keuangan
|
2.500.000
|
Sumber: CV Aneka Jaya Toys
2. Insentif
Di dalam CV Aneka Jaya Toys, terdapat jenis-jenis insentif yang diberikan perusahaan kepada
para karyawannya guna meningkatkan motivasi dalam bekerja. Untuk bagian produksi, insentif diberikan jika
diberlakukan jam lembur yaitu berupa uang Rp. 3000 per-jam, dihitung menggunakan rumus (n x 2)-0,5
misalnya jam lembur (n)= 2 jam, maka perhitungannya (2jam x 2)-0,5=3,5 jam,
hasil tersebut dikalikan upah per-jam sebesar Rp 3.000 maka insentif yang
didapat karyawan produksi sebesar 3,5jamxRp 3.000= Rp 10.500. Penambahan jam lembur diberikan jika jumlah
permintaan akan boneka meningkat. Dan rutinnya, setiap menjelang hari raya Idul Fitri perusahaan
memberikan insentif berupa uang sebesar 1 bulan gaji untuk karyawan yang telah bekerja
minimal 1 tahun dan paket sembako kepada tiap-tiap karyawan.
II.5. Layout Perusahaan CV
Aneka Jaya Toys
|
Dapur
Toilet
Ruang Ruang
Pengisian Kapas Proses Pemotongan
Ruang
Pembuatan Pola
Ruang Jahit Mesin &
Jahit Tangan
Gudang Bahan Baku
Ruang Finishing Inventory
Kantor
|
Gambar 2.2. Layout Pabrik CV Aneka Jaya Toys
BAB III
PENGELOLAAN USAHA
III.1 Bidang Pemasaran
III.1.1
Produk yang di Jual CV Aneka Jaya Toys
Sebagai
perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi boneka,
dalam kegiatan sehari-harinya CV Aneka Jaya Toys memproduksi
tiga jenis produk yaitu: boneka, bantal dan tas. Ketiga
produk yang dihasilkan ini sudah terbilang kreatif. Selain
itu produk yang dihasilkan perusahaan ini juga terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas,
yang menjadikannya lebih awet dan tidak mudah
rusak.
Tabel III.1 Data Produk Jual
|
No.
|
Jenis Produk
|
Keterangan
|
|
1.
|
Boneka
|
Merupakan tiruan dari bentuk manusia bahkan bentuk binatang yang terbuat dari kain dan
berisi kapas silicon.
|
|
2.
|
Bantal
|
Merupakan bantal yang diisi kapas silikon seperti boneka, dan terdapat bordiran atau hiasan.
|
|
3.
|
Tas
|
Merupakan wadah tertutup yang biasa digunakan oleh
anak kecil ketika berpergian. Materinya terbuat
dari kain dan terdapat hiasan berupa boneka.
|
III.1.2 Wilayah
Pemasaran
Wilayah pemasaran boneka Aneka Jaya Toys sampai saat ini sudah mencapai Jabodetabek
dan hampir seluruh daerah di Indonesia. Selain itu Aneka Jaya Toys juga memiliki
distributor utama seperti PT Matahari Putra Prima dan distributor di toko-toko
pusat grosir di Asemka, pasar pagi dan Mangga Dua yaitu pusat grosir mainan. Namun sekarang CV Aneka Jaya Toys lebih berfokus pada pemasaran di luar Jabodetabek.
III.1.3 Segmen
Pasar
Dalam hal ini segmen pasar yang akan dituju
oleh perusahaan Aneka Jaya Toys dalam menjual produknya adalah masyarakat
(konsumen/pelanggan) berjenis kelamin wanita, usia anak-anak hingga remaja dari
kelas menengah ke bawah. Ini dibuktikan dengan fokus perusahaan yang menjual
boneka berukuran sedang agar dapat di beli oleh semua kalangan konsumen, karena
harga jelas lebih murah dibanding dengan boneka-boneka yang berukuran besar
atau jumbo.
III.1.4 Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan
barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan
menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
Berikut
adalah jenis saluran distribusi yang digunakan CV Aneka Jaya Toys dalam memasarkan produknya:
Produsen
hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja dan tidak
menjual barang kepada
pengecer. Pembelian oleh
pengecer dilayani oleh pedagang besar dan konsumen dilayani oleh pengecer.
III.1.5 Penetapan Harga
Dalam menentukan harga jual produknya, perusahaan
mempertimbangkan beberapa hal, antara lain lamanya proses produksi, dan
besarnya biaya produksi, seperti penggunaan bahan dan/atau aksesoris tertentu
yang menyebabkan biaya produksi meningkat.
Tabel III.2 Daftar Harga Jual Tahun 2013
|
Jenis Produk
|
Harga Jual Per-Polybag (Rp)
|
|
Boneka
|
420.000
|
|
Bantal
|
430.000
|
|
Tas
|
430.000
|
Sumber: CV
Aneka Jaya Toys
III.1.6 Kegiatan Promosi Perusahaan
Promosi sering digunakan sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan permintaan atau penjualan akan produk yang ditawarkan, sehingga dapat
meningkatkan laba yang diperoleh. Berikut adalah bentuk promosi yang dilakukan
oleh CV Aneka Jaya Toys:
- Promosi dari mulut ke
mulut
Promosi dengan cara
ini merupakan cara promosi yang paling sederhana dan efisien. Biasa dilakukan
pemilik perusahaan atau karyawan bagian pemasaran kepada rekan atau kerabat
yang mempunyai toko
penjualan mainan atau boneka skala besar.
- Melalui internet
Salah satu cara
promosi yang paling mudah, efektif dan tidak mengeluarkan banyak biaya adalah melalui internet.
Dimana saja dan kapan saja semua orang dapat mengakses internet karena zaman
sekarang sudah banyak tersedia telepon genggam yang dilengkapi dengan
fitur-fitur yang memudahkan untuk mengakses internet. Oleh karena itu, Aneka Jaya Toys memilih promosi lewat internet.
Website resmi dari CV Aneka Jaya Toys adalah www.grosirbonekabantal.com. Dalam website tersebut, perusahaan ini memberikan
informasi mengenai model produk yang dijualnya, disertai gambar model-model
produk, juga contact person yang
dapat dihubungi jika ingin membeli produk dari Aneka Jaya Toys.
- Mengikuti pameran UKM
Aneka Jaya Toys juga rutin mengikuti pameran-pameran UKM yang diadakan oleh
beberapa instansi misalnya yang diadakan oleh Pemkot Bekasi dan di Pekan
Raya Jakarta. Dengan cara
demikian, Aneka Jaya Toys dapat memperkenalkan produknya lebih lagi di kepada
masyarakat.
- Brosur dan kartu nama
Dengan rutinnya Aneka Jaya Toys mengikuti pameran-pameran UKM untuk memperkenalkan
produknya, maka diperlukanlah brosur berisi informasi produk dan kartu nama
yang dapat dibagikan pada saat pameran berlangsung. Oleh karena itu, Aneka Jaya Toys rutin memesan brosur dan kartu nama pada
perusahaan percetakan.
Tabel III.3 Biaya Promosi CV
Aneka Jaya
Toys
Periode
2009-2013
|
Biaya Promosi
|
Tahun
|
||||
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
|
|
Pulsa Modem
|
2,400,000
|
1,800,000
|
1,800,000
|
1,200,000
|
1,200,000
|
|
Kartu Nama
|
250,000
|
250,000
|
300,000
|
300,000
|
350,000
|
|
Brosur
|
625,000
|
625,000
|
625,000
|
725,000
|
725,000
|
|
Pameran
|
3,000,000
|
3,000,000
|
4,000,000
|
5,000,000
|
5,000,000
|
|
Total
|
6,275,000
|
5,675,000
|
6,725,000
|
7,225,000
|
7,275,000
|
Sumber: CV Aneka Jaya Toys
III.1.7 Fungsi Pemasaran Perusahaan
Perusahaan boneka Aneka Jaya Toys dalam melakukan
proses fungsi pemasarannya terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui, yaitu:
1. Perencanaaan
(Planning)
Dalam melakukan proses perencanaan, perusahaan
boneka Aneka Jaya
Toys terlebih dahulu harus mengetahui jenis-jenis boneka apa saja yang sedang up-todate dipasaran. Sehingga
boneka-boneka yang akan
diproduksi perusahaan dapat masuk pasar dan laku di pasaran. Setelah mengetahui
trend boneka yang sedang marak di pasaran, maka perusahaan membuat desain
dan pola boneka yang akan diproduksinya untuk dijadikan sample boneka.
2. Pembelian
(Buying)
Setelah tahap perencanaan selesai
dilakukan, maka perusahaan membeli bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan dalam
memproduksi boneka sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya. Seperti berapa banyak kapas yang dibutuhkan, panjang kain yang dibutuhkan dan aksesoris-aksesoris apa saja yang dibutuhkan. Bahan
baku yang dibeli adalah bahan-bahan yang berkualitas, karena boneka dari kota Bekasi adalah
boneka yang memiliki kualitas nomor satu di Indonesia.
3.
Penyimpanan/penggudangan (Storage)
Setelah melakukan pembelian, maka perusahaan
melakukan penyimpanan. Yaitu suatu usaha untuk melindungi barang dari kerusakan
dengan cara menyimpan pada suatu tempat sampai barang dibutuhkan. Kapasitas gudang Aneka Jaya Toys sekitar untuk 400 plastik polybag atau untuk 8.000 boneka.
4. Pembungkusan
(Packing)
Dalam proses pembungkusan, perusahaan membungkus
boneka-bonekanya dalam ukuran plastik polybag sebesar 75x125 cm dan karung sebesar 125x175 cm. Dan dalam proses
pembungkusan terdapat standar yang dimiliki perusahaan, yaitu:
a. Setiap
kemasan susunan boneka harus diatur sedemikian rupa dan bentuk susunannya harus
sama.
b. Jumlah
boneka dalam 1 kemasan polybag harus
sama dengan jumlah boneka lain yang sejenis.
c. Dalam
1 kemasan polybag terdapat
sekitar 20 buah boneka.
Setelah pembungkusan selesai, maka boneka tersebut
disimpan di dalam ruang
penyimpanan barang jadi dan siap dikirim
ke pembeli.
5.
Pemilihan/standarisasi (Grading)
Pengelompokan
barang di perusahaan Aneka Jaya
Toys berdasarkan standar kuantitas
polybag yaitu sekitar 20 buah boneka per-polybag.
6. Penjualan Produk ke Konsumen
CV Aneka Jaya Toys dalam
penjualannya kepada konsumen dilakukan dengan menjual produknya kepada pedagang
besar, kemudian
pedagang besar tersebut menjualnya kembali kepada pegecer yang mempunyai toko boneka atau mainan di
pusat perbelanjaan atau pasar yang tersebar
di Jabodetabek dan kota lainnya di Indonesia. Selanjutnya pembelian konsumen dilayani oleh
pengecer.
7. Pengangkutan
(Transportation)
CV Aneka Jaya Toys melakukan
pengiriman ke pedagang besar dengan cara; pengiriman secara langsung yang
dilakukan oleh karyawan bagian pemasaran (driver) dengan menggunakan mobil box untuk wilayah
jabodetabek, dengan menggunakan jasa pengiriman ekspedisi untuk wilayah di luar
jabodetabek, atau pedagang besar langsung mengambil sendiri ke pabrik.
Gambar 3.1 mobil yang digunakan untuk pengiriman produk
Pengiriman ini dilakukan secara langsung dan
cepat (dimana setiap ada pesanan untuk dikirim atau pembelian, CV Aneka Jaya
Toys langsung melakukan pengiriman) sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang
berlaku di perusahaan serta kesepakatan antara perusahaan dengan pembeli
(konsumen) mengenai pembayaran maupun pengiriman itu sendiri.
Tabel III.4 Data
Penjualan
|
Penjualan per-tahun
(dalam hitungan polybag)
|
|||||
|
Jenis produk
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
|
Boneka
|
4886
|
4912
|
4923
|
4969
|
5019
|
|
Bantal
|
2440
|
2451
|
2469
|
2482
|
2515
|
|
Tas
|
811
|
816
|
820
|
821
|
824
|
|
Total
|
8137
|
8179
|
8212
|
8272
|
8358
|
Sumber: CV Aneka Jaya Toys
III.1.8
Biaya Pemasaran
Berikut ini merupakan biaya pemasaran yang ditetapkan CV
Aneka Jaya Toys dan realisasi biaya pemasaran yang dikeluarkan dalam lima (5)
tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel III.5 Biaya Pemasaran Tahun
2009 (dalam Rupiah)
|
Keterangan
|
Tahun 2009
|
|
|
Budget
|
Realisasi
|
|
|
pemasaran
|
pemasaran
|
|
|
1. Gaji/upah bagian pemasaran:
|
|
|
|
a. Ka. Pemasaran
|
24,000,000
|
24,000,000
|
|
b. Driver
|
18,000,000
|
18,000,000
|
|
Total
|
42,000,000
|
42,000,000
|
|
2. Biaya operasi kendaraan:
|
|
|
|
a. Bahan bakar minyak
|
14,400,000
|
14,400,000
|
|
b. Service kendaraan
|
1,000,000
|
1,000,000
|
|
Total
|
15,400,000
|
15,400,000
|
|
3. Biaya packaging:
|
|
|
|
a. Plastik Polybag
|
2,550,000
|
2,460,000
|
|
b. Karung
|
11,550,000
|
11,424,000
|
|
Total
|
14,100,000
|
13,884,000
|
|
4. Biaya promosi:
|
|
|
|
a. Pulsa modem
|
2,400,000
|
2,400,000
|
|
b. Brosur
|
625,000
|
625,000
|
|
c. Kartu nama
|
250,000
|
250,000
|
|
d. Pameran
|
3,000,000
|
3,000,000
|
|
Total
|
6,275,000
|
6,275,000
|
|
Total biaya pemasaran
|
77,775,000
|
77,559,000
|
Sumber: hasil wawancara diolah
Tabel III.6 Biaya Pemasaran Tahun 2010 (dalam Rupiah)
|
Keterangan
|
Tahun 2010
|
|
|
Budget pemasaran
|
Realisasi pemasaran
|
|
|
1. Gaji/upah bagian pemasaran:
|
|
|
|
a. Ka. Pemasaran
|
27,000,000
|
27,000,000
|
|
b. Driver
|
19,200,000
|
19,200,000
|
|
Total
|
46,200,000
|
46,200,000
|
|
2. Biaya operasi kendaraan:
|
|
|
|
a. Bahan bakar minyak
|
14,400,000
|
14,400,000
|
|
b. Service kendaraan
|
1,000,000
|
1,000,000
|
|
Total
|
15,400,000
|
15,400,000
|
|
3. Biaya packaging:
|
|
|
|
a. Plastik Polybag
|
2,550,000
|
2,460,000
|
|
b. Karung
|
11,550,000
|
11,480,000
|
|
Total
|
14,100,000
|
13,940,000
|
|
4. Biaya promosi:
|
|
|
|
a. Pulsa modem
|
1,800,000
|
1,800,000
|
|
b. Brosur
|
625,000
|
625,000
|
|
c. Kartu nama
|
250,000
|
250,000
|
|
d. Pameran
|
3,000,000
|
3,000,000
|
|
Total
|
5,675,000
|
5,675,000
|
|
Total biaya pemasaran
|
81,375,000
|
81,215,000
|
Sumber: hasil wawancara diolah
Tabel III.7 Biaya Pemasaran Tahun 2011 (dalam Rupiah)
|
Keterangan
|
Tahun 2011
|
|
|
Budget pemasaran
|
Realisasi pemasaran
|
|
|
1. Gaji/upah bagian pemasaran:
|
|
|
|
a. Ka. Pemasaran
|
27,000,000
|
27,000,000
|
|
b. Driver
|
19,200,000
|
19,200,000
|
|
Total
|
46,200,000
|
46,200,000
|
|
2. Biaya operasi kendaraan:
|
|
|
|
a. Bahan bakar minyak
|
14,400,000
|
14,400,000
|
|
b. Service kendaraan
|
1,000,000
|
1,000,000
|
|
Total
|
15,400,000
|
15,400,000
|
|
3. Biaya packaging:
|
|
|
|
a. Plastik Polybag
|
2,550,000
|
2,463,600
|
|
b. Karung
|
11,620,000
|
11,496,800
|
|
Total
|
14,170,000
|
13,960,400
|
|
4. Biaya promosi:
|
|
|
|
a. Pulsa modem
|
1,800,000
|
1,800,000
|
|
b. Brosur
|
625,000
|
625,000
|
|
c. Kartu nama
|
300,000
|
300,000
|
|
d. Pameran
|
4,000,000
|
4,000,000
|
|
Total
|
6,725,000
|
6,725,000
|
|
Total biaya pemasaran
|
82,495,000
|
82,285,400
|
Sumber: hasil wawancara diolah
Tabel III.8 Biaya Pemasaran Tahun 2012 (dalam Rupiah)
|
Keterangan
|
Tahun 2012
|
|
|
Budget pemasaran
|
Realisasi pemasaran
|
|
|
1. Gaji/upah bagian pemasaran:
|
|
|
|
a. Ka. Pemasaran
|
27,000,000
|
27,000,000
|
|
b. Driver
|
19,200,000
|
19,200,000
|
|
Total
|
46,200,000
|
46,200,000
|
|
2. Biaya operasi kendaraan:
|
|
|
|
a. Bahan bakar minyak
|
14,400,000
|
14,400,000
|
|
b. Service kendaraan
|
1,000,000
|
1,000,000
|
|
Total
|
15,400,000
|
15,400,000
|
|
3. Biaya packaging:
|
|
|
|
a. Plastik Polybag
|
2,550,000
|
2,481,600
|
|
b. Karung
|
11,725,000
|
11,580,800
|
|
Total
|
14,275,000
|
14,062,400
|
|
4. Biaya promosi:
|
|
|
|
a. Pulsa modem
|
1200000
|
1,200,000
|
|
b. Brosur
|
725,000
|
725,000
|
|
c. Kartu nama
|
300,000
|
300,000
|
|
d. Pameran
|
5,000,000
|
5,000,000
|
|
Total
|
7,225,000
|
7,225,000
|
|
Total biaya pemasaran
|
83,100,000
|
82,887,400
|
Sumber: hasil wawancara diolah
Tabel III.9 Biaya Pemasaran Tahun 2013 (dalam Rupiah)
|
Keterangan
|
Tahun 2013
|
|
|
Budget pemasaran
|
Realisasi pemasaran
|
|
|
1. Gaji/upah bagian pemasaran:
|
|
|
|
a. Ka. Pemasaran
|
30,000,000
|
30,000,000
|
|
b. Driver
|
21,000,000
|
21,000,000
|
|
Total
|
51,000,000
|
51,000,000
|
|
2. Biaya operasi kendaraan:
|
|
|
|
a. Bahan bakar minyak
|
18,000,000
|
18,000,000
|
|
b. Service kendaraan
|
1,000,000
|
1,000,000
|
|
Total
|
19,000,000
|
19,000,000
|
|
3. Biaya packaging:
|
|
|
|
a. Plastik Polybag
|
2,700,000
|
2,507,400
|
|
b. Karung
|
11,830,000
|
11,701,200
|
|
Total
|
14,530,000
|
14,208,600
|
|
4. Biaya promosi:
|
|
|
|
a. Pulsa modem
|
1,200,000
|
1,200,000
|
|
b. Brosur
|
725,000
|
725,000
|
|
c. Kartu nama
|
350,000
|
350,000
|
|
d. Pameran
|
5,000,000
|
5,000,000
|
|
Total
|
7,275,000
|
7,275,000
|
|
Total biaya pemasaran
|
91,805,000
|
91,483,600
|
Sumber: hasil wawancara diolah
III.2 Bidang Produksi
III.2.1 Uraian
Produk CV Aneka Jaya Toys
a. Boneka
Merupakan tiruan dari bentuk manusia dan bentuk binatang yang terbuat dari kain dan
berisi kapas silicon.
Gambar 3.2 Boneka Produksi CV Aneka Jaya Toys
b.
Bantal
Merupakan bantal yang diisi kapas
silicon seperti boneka dan terdapat bordiran atau hiasan.
Gambar 3.3 Bantal Produksi CV Aneka Jaya Toys
c.
Tas
Merupakan wadah tertutup yang biasa digunakan oleh anak
kecil ketika berpergian. Materinya terbuat dari
kain dan terdapat hiasan berupa boneka kecil.
Gambar 3.4 Tas Produksi CV Aneka Jaya Toys
III.2.2 Proses Produksi
Perusahaan
Perusahaan
boneka Aneka Jaya Toys, merupakan perusahaan yang bergerak pada produk massal (mass product). Sehingga, dalam
pengimplementasian proses produksinya menggunakan proses
produksi secara terus-menerus (Continous
processes). Yaitu proses
produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi
berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses.
Tabel III.10 Data Produksi
|
Produksi per-tahun
(dalam hitungan polybag)
|
|||||
|
Jenis produk
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
|
Boneka
|
4896
|
4918
|
4943
|
4979
|
5033
|
|
Bantal
|
2448
|
2459
|
2471
|
2489
|
2519
|
|
Tas
|
816
|
820
|
824
|
830
|
839
|
|
Total
|
8160
|
8197
|
8238
|
8298
|
8391
|
Sumber: CV Aneka Jaya Toys
III.2.2.1
Bahan Baku
Bahan baku sangatlah penting dalam menunjang
keberhasilan kegiatan proses produksi. Hal ini disebabkan karena bahan baku
sangat mempengaruhi bentuk atau komposisi produk jadi baik secara kuantitas
maupun kualitas serta harga jual produk.
Dalam proses
produksi di perusahaan boneka Aneka Jaya toys terdapat 3 komponen bahan utama, yaitu:
a.
Kain
(kulit boneka)
Ada beberapa jenis
kain yang digunakan oleh perusahaan dalam membuat bonekanya, yaitu:
·
Bahan Nylex; bahan ini
paling murah di antara bahan yang lain.
Pilihan warnanya juga banyak. Bahan ini berbulu
tipis, jadi cenderung kasar, bahan lokal, bahan dengan
tanpa bulu (polos). Biasanya dipakai pada boneka-boneka yang berbentuk manusia.
·
Bahan
Velboa; bahan berbulu lebih
pendek, jenisnya sedikit melar/lentur. Bahan ini relatif lebih murah. Paling
banyak digunakan untuk boneka-boneka umum. Pilihan warna juga relatif banyak.
·
Bahan
Rasfur; bahan yang
bulunya panjang sekitar 15-25mm. Harga bahan
jenis ini termasuk yang mahal. Makin panjang bulunya makin mahal harganya.
Warna yang ada umumnya warna soft.
Gambar 3.5 Bahan Baku
Pemakaian
jenis-jenis kain diatas tergantung dari jenis-jenis boneka yang akan diproduksi, karena setiap boneka mempunyai ciri dan karakteristiknya masing-masing.
b.
Isi
boneka
Isi boneka yang
digunakan oleh perusahaan adalah kapas silicon yang harganya berkisar Rp 22.500/kg.
c.
Aksesoris
Aksesorisnya berupa
hidung, mata, pita, ring–ring, resleting dll yang kesemua barang tersebut dibeli dari
supplier aksesoris.
III.2.2.2 Mesin dan
Peralatan
Sarana dan prasarana merupakan variabel penting dalam menunjang kegiatan proses produksi. Sarana dan prasarana yang memadai dengan kapasitas
yang cukup dan standar merupakan bagian penting untuk menghasilkan produk yang baik dari segi kualitas dan kuantitas.
Berikut adalah daftar mesin dan peralatan
yang digunakan oleh CV Aneka Jaya Toys
dalam membuat boneka.
Tabel III.11
Data mesin dalam proses produksi
|
Nama Mesin
|
Jumlah
|
|
Mesin
cutting
|
4
|
|
Mesin
jahit
|
20
|
|
Mesin
handcutting
|
2
|
Sumber:
CV Aneka Jaya Toys
Tabel III.12 Data peralatan dalam proses produksi
|
Nama peralatan
|
Jumlah
|
|
Jarum jahit
|
200
|
|
Gunting
|
20
|
|
Jarum finishing
|
100
|
|
Palu karet
|
5
|
|
Mould Mata
|
8
|
Sumber:
CV Aneka Jaya Toys
III.2.2.3 Alur Proses Produksi
|
Mendesain
|
|
Menggambar Pola
|
|
Cutting/pemotongan
|
|
Sewing/menjahit
|
|
Stuffing/pengisian kapas
|
|
Finishing
|
|
Inventory
|
|
Packaging
|
• Mendesain : Adalah proses awal dari pembuatan boneka,
di proses ini karyawan membuat gambar jenis boneka yang akan diproduksi pada
kertas dan yang akan dilanjutkan dengan menentukan ukuran kain, berat kapas,
warna dan jenis kain yang digunakan.
Gambar 3.7
Proses Mendesain
• Membuat Pola: Adalah proses
selanjutnya, yaitu pola boneka di-mal pada kain, lalu
dijahit untuk membuat sampel boneka. Setelah
bentuk sampel disetujui, maka dibuatlah
'Mal' pada asbes. Mal asbes ini digunakan untuk membuat potongan pola dalam jumlah
besar dan cepat.
Gambar 3.8 proses membuat pola
• Cutting/Pemotongan: Adalah proses pemotongan dengan mengaliri listrik
pada seng yang telah ditempelkan sesuai bentuk pada mal asbes, sehingga dapat
dialiri panas yang bertujuan untuk memotong kain agar sesuai dengan bentuk mal
asbes tersebut.
Gambar 3.9 Proses Cutting
• Sewing/Menjahit: Proses menyatukan potongan-potongan
pola boneka dengan cara dijahit. Tidak semua
bagian boneka dijahit, tetapi diberi rongga untuk pengisian kapas.
Gambar 3.10 Proses Menjahit
•Stuffing/Pengisian kapas: Berat boneka ditimbang untuk menentukan jumlah kapas
yang dimasukkan
agar bentuk boneka tampak baik (tidak kempes dan tidak kekencangan).
Gambar 3.11 Proses Pengisian
Kapas
• Finishing/Proses Akhir: Proses merapikan bentuk dan jahitan boneka, serta menambahkan aksesoris yang
dibutuhkan.
Gambar 3.12 Proses Finishing
• Packaging/Pembungkusan: Proses akhir dalam pembuatan boneka yaitu
memasukan ke dalam kemasan polybag.
• Inventrory/Penyimpanan Barang Jadi: Tempat terakhir dari proses produksi
sebelum barang dikirim ke pembeli.
Gambar 3.14 Inventory
III.2.3 Biaya Produksi
Tabel III.13 Biaya Produksi Tahun 2009 (dalam Rupiah)
|
Keterangan
|
Tahun 2009
|
|
|
Budget
|
Realisasi
|
|
|
Produksi
|
Produksi
|
|
|
1. Gaji/upah bagian produksi:
|
|
|
|
a. Ka. Bag Produksi
|
19,200,000
|
19,200,000
|
|
b. Upah tenaga kerja langsung
|
518,400,000
|
518,400,000
|
|
Total
|
537,600,000
|
537,600,000
|
|
2. Bahan baku dan penolong:
|
|
|
|
a. Boneka
|
799,890,000
|
779,454,720
|
|
b. Bantal
|
399,945,000
|
389,727,360
|
|
c. Tas
|
133,315,000
|
129,909,120
|
|
Total
|
1,333,150,000
|
1,299,091,200
|
|
3. Biaya overhead pabrik
|
138,243,500
|
138,243,500
|
|
Total biaya produksi
|
2,008,993,500
|
1,974,934,700
|
Sumber: hasil wawancara diolah
Tabel III.14 Biaya Produksi Tahun 2010 (dalam Rupiah)
|
Keterangan
|
Tahun 2010
|
|
|
Budget Produksi
|
Realisasi Produksi
|
|
|
1. Gaji/upah bagian produksi:
|
|
|
|
a. Ka. Bag Produksi
|
19,200,000
|
19,200,000
|
|
b. Upah tenaga kerja langsung
|
518,400,000
|
518,400,000
|
|
Total
|
537,600,000
|
537,600,000
|
|
2. Bahan baku dan penolong
|
|
|
|
a. Boneka
|
849,390,000
|
837,913,824
|
|
b. Bantal
|
424,695,000
|
418,956,912
|
|
c. Tas
|
141,565,000
|
139,652,304
|
|
Total
|
1,415,650,000
|
1,396,523,040
|
|
3. Biaya overhead pabrik
|
146,345,676
|
146,345,676
|
|
Total biaya produksi
|
2,099,595,676
|
2,080,468,716
|
Sumber: hasil wawancara diolah
Tabel III.15 Biaya Produksi Tahun 2011 (dalam Rupiah)
|
Keterangan
|
Tahun 2011
|
|
|
Budget
|
Realisasi
|
|
|
Produksi
|
Produksi
|
|
|
1. Gaji/upah bagian produksi:
|
|
|
|
a. Ka. Bag Produksi
|
19,800,000
|
19,800,000
|
|
b. Upah tenaga kerja langsung
|
518,400,000
|
518,400,000
|
|
Total
|
538,200,000
|
538,200,000
|
|
2. Bahan baku dan penolong:
|
|
|
|
a. Boneka
|
939,150,000
|
927,195,984
|
|
b. Bantal
|
469,575,000
|
463,597,992
|
|
c. Tas
|
156,525,000
|
154,532,664
|
|
Total
|
1,565,250,000
|
1,545,326,640
|
|
3. Biaya Overhead pabrik
|
155,062,958
|
155,062,958
|
|
Total biaya produksi
|
2,258,512,958
|
2,238,589,598
|
Sumber: hasil wawancara diolah
Tabel III.16 Biaya Produksi Tahun 2012 (dalam Rupiah)
|
Keterangan
|
Tahun 2012
|
|
|
Budget Produksi
|
Realisasi Produksi
|
|
|
1. Gaji/upah bagian produksi:
|
|
|
|
a. Ka. Bag Produksi
|
19,800,000
|
19,800,000
|
|
b. Upah tenaga kerja langsung
|
547,200,000
|
547,200,000
|
|
Total
|
567,000,000
|
567,000,000
|
|
2. Bahan baku dan penolong:
|
|
|
|
a. Boneka
|
1,068,030,000
|
1,051,063,200
|
|
b. Bantal
|
534,015,000
|
525,531,600
|
|
c. Tas
|
178,005,000
|
175,177,200
|
|
Total
|
1,780,050,000
|
1,751,772,000
|
|
3. Biaya overhead pabrik
|
164,447,105
|
164,447,105
|
|
Total biaya produksi
|
2,511,497,105
|
2,483,219,105
|
Sumber: hasil wawancara diolah
Tabel III.17 Biaya Produksi Tahun 2013 (dalam Rupiah)
|
Keterangan
|
Tahun 2013
|
|
|
Budget
Produksi
|
Realisasi Produksi
|
|
|
1. Gaji/upah bagian produksi:
|
|
|
|
a. Ka. Bag Produksi
|
20,400,000
|
20,400,000
|
|
b. Upah tenaga kerja langsung
|
576,000,000
|
576,000,000
|
|
Total
|
595,400,000
|
595,400,000
|
|
2. Bahan baku dan penolong:
|
|
|
|
a. Boneka
|
1,175,820,000
|
1,144,853,424
|
|
b. Bantal
|
587,910,000
|
572,426,712
|
|
c. Tas
|
195,970,000
|
190,808,904
|
|
Total
|
1,959,700,000
|
1,908,089,040
|
|
3. Biaya overhead pabrik
|
174,555,358
|
174,555,358
|
|
Total biaya produksi
|
2,730,655,358
|
2,679,044,398
|
Sumber: hasil wawancara diolah
3.2.3.1 Limbah Hasil Produksi
CV Aneka Jaya Toys merupakan
perusahaan yang fokus untuk memproduksi boneka.
Limbah yang dihasilkan dari produksi ini berupa sisa-sisa bahan yang biasanya
dibuang oleh perusahaan dan kemudian dibeli oleh pengepul barang bekas, sisa-sisa
bahan tersebut dibeli oleh pengepul dalam bentuk karungan dengan harga sekitar
Rp 25,000 per karung.
III.3 Bidang Personalia
III.3.1 Personalia Perusahaan
Dalam bidang personalia di
perusahaan boneka Aneka Jaya Toys, pengelolaannya dilakukan oleh pemilik perusahaan itu sendiri, karena perusahaan tidak
memiliki karyawan khusus yang bertugas menangani bagian personalia.
Tabel III.18 Data Tenaga Kerja per 2013
|
Keterangan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Total
|
|
Pekerja
|
9 orang
|
36 orang
|
45 orang
|
Sumber:
CV Aneka Jaya Toys
III.3.1.1 Perekrutan Karyawan
Adapun proses-proses perekrutan
karyawan yang dilakukan perusahaan adalah sebegai berikut:
1.
Pendaftaran
Calon Karyawan
Perusahaan tidak mempunyai
kriteria khusus dalam menerima calon karyawannya. Yang terpenting adalah tekad
dan motivasi yang kuat dalam bekerja. Selain itu, perusahaan juga
memberitahukan hak-hak dan kewajiban yang akan mereka dapatkan agar tidak terjadi
konflik dikemudian hari. Adapun klasifikasi pendidikan hanya terbatas pada bagian
administrasi/keuangan dan kepala pemasaran yaitu pendidikan minimal Diploma,
sedangkan untuk bagian produksi perusahaan tidak memberikan klasifikasi
pendidikan.
2.
Seleksi Calon
Karyawan
Setelah menerima pendaftaran
calon karyawan, maka perusahaan melakukan penyeleksian terhadap calon
karyawannya, yaitu dengan memberikan test bagi karyawan sesuai dengan posisi
yang diharapkan. Tetapi jika calon karyawan sebelumnya sudah berpengalaman
bekerja di bagian produksi di perusahaan boneka, maka karyawan tersebut tidak
perlu ikut test. Dan akan langsung ditempatkan sesuai pengalaman dibidang
sebelumnya.
3.
Training
karyawan Baru
Perusahaan
memberikan pelatihan kepada karyawan pada saat permulaan kerja sampai karyawan
benar-benar mengerti, memahami, dan mampu melaksanakan pekerjaannya dengan
baik. Dan
bentuk pelatihan ini hanya diperuntukan untuk bidang pekerjaan yang tidak
membutuhkan keahlian khusus. Untuk jenis pekerjaan yang memerlukan keahlian
khusus, perusahaan
hanya menerima karyawan yang dapat langsung siap kerja dan memiliki keahlian serta pengalaman yang baik dalam bidang
tersebut.
4.
Masa Evaluasi
Masa evaluasi karyawan baru
berkisar antara 3 bulan. Pemilik
perusahaan bekerja sama dengan kepala produksi memantau perkembangan karyawan
baru tersebut. Jika pekerjaannya bagus, maka karyawan tersebut akan terus
bekerja. Tetapi jika tidak, maka kepala produksi yang akan menegurnya. Tetapi
jika pekerjaannya terus mengalami penurunan, maka karyawan tersebut akan
ditegur langsung oleh pemilik dengan cara memanggilnya ke ruangan pemilik.
5.
Penempatan
Proses terakhir adalah penempatan
karyawan di bagian mana dia akan bekerja, apakah menjahit, memotong atau
ditempatkan di bagian proses produksi lainnya. Hal ini bertujuan agar karyawan
mempunyai berbagai kemampuan. Tetapi jika calon karyawan sudah berpengalaman
bekerja di bagian cutting, stuffing ataupun finishing di perusahaan boneka,
maka karyawan tersebut akan langsung ditempatkan sesuai dengan pengalaman di
bidangnya. Khusus untuk pria minimal harus mempunyai 2 keahlian yang berbeda, misalnya
dapat mengendarai sepeda motor dan mobil.
III.3.1.2
Kesejahteraan Karyawan
Cara perusahaan dalam
mensejahterakan karyawannya sebagai berikut:
1.
Manajemen upah
Perusahaan memberikan
upah karyawannya berdasarkan kemampuan dan keahlian
yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Semakin tinggi kemampuan dan
keahlian karyawan tersebut, maka semakin
tinggi upah yang
diberikan perusahaan.
Tabel III.19 Data
Upah Karyawan Tahun 2013
|
Keterangan
|
Upah per-Bulan
(Rp)
|
|
Ka. Bagian Produksi
|
1,700,000
|
|
Pekerja Bagian Produksi
|
1,000,000
|
|
Ka. Bagian Pemasaran
|
2,500,000
|
|
Driver
|
1,750,000
|
|
Administrasi/Keuangan
|
2,500,000
|
Sumber:hasil
wawancara diolah
2.
Penyediaan insentif
dan kesejahteraan
Di dalam CV Aneka Jaya Toys, terdapat jenis-jenis insentif yang diberikan
perusahaan kepada para karyawannya guna meningkatkan motivasi dalam bekerja. Untuk bagian produksi, insentif diberikan jika
diberlakukan jam lembur yaitu berupa uang Rp. 3000 per-jam, dihitung menggunakan rumus (n x 2)-0,5
misalnya jam lembur (n)= 2 jam, maka perhitungannya (2jam x 2)-0,5=3,5 jam,
hasil tersebut dikalikan upah per-jam sebesar Rp 3.000 maka insentif yang
didapat karyawan produksi sebesar 3,5jamxRp 3.000= Rp 10.500. Penambahan jam lembur diberikan jika jumlah
permintaan akan boneka meningkat. Dan rutinnya, setiap menjelang hari raya Idul Fitri perusahaan
memberikan insentif berupa uang sebesar 1 bulan gaji untuk karyawan yang telah bekerja
minimal 1 tahun dan paket sembako kepada tiap-tiap karyawan.
III.3.1.3 Pemberhentian Kerja
CV Aneka Jaya
Toys dalam pemberhentian kerja
tidak mengatur atau menggunakan sistem pemberhentian kerja yang berlaku pada
perusahaan pada umumnya. Pemberhentian kerja biasanya terjadi karena permintaan
dari karyawannya sendiri misalnya karyawan yang pulang ke kampung halamannya
dan tidak kembali bekerja lagi (maka secara otomatis setelah kurang lebih 1
minggu tidak ada kabar, karyawan tersebut dianggap telah keluar).
III.4 Bidang
Keuangan
CV Aneka Jaya Toys belum mempunyai pembukuan
yang baik sehingga tidak ada laporan keuangan yang terdata setiap tahunnya. Namun demikian, dalam laporan praktek kerja lapangan ini, penyusun
mencoba menyusun sebuah laporan keuangan dari data-data yang sudah dikumpulkan.
III.4.1 Modal Awal CV Aneka Jaya Toys
Pada saat
mendirikan CV Aneka Jaya Toys, modal yang
digunakan serta dikeluarkan berasal dari modal pribadi (modal sendiri) yang
besarannya adalah sebagai berikut:
Tabel III.20 Modal Awal
|
No.
|
Keterangan
|
Jumlah (Unit)
|
Harga Satuan (Rp)
|
Total (Rp)
|
|
1.
|
Tanah
|
|
|
48,000,000
|
|
2.
|
Bangunan Pabrik
|
|
|
150,000,000
|
|
3.
|
Mesin:
|
|
|
|
|
|
Mesin Jahit
|
20
|
1,200,000
|
24,000,000
|
|
|
Mesin Cutting
|
4
|
550,000
|
2,200,000
|
|
|
Mesin Handcutting
|
2
|
450,000
|
900,000
|
|
|
Subtotal
|
|
|
27,100,000
|
|
4.
|
Peralatan:
|
|
|
|
|
|
Jarum Jahit
|
|
|
2,000,000
|
|
|
Gunting
|
20
|
20,000
|
400,000
|
|
|
Jarum Finishing
|
|
|
1,000,000
|
|
|
Palu Karet
|
5
|
20,000
|
100,000
|
|
|
Mould Mata
|
8
|
50,000
|
400,000
|
|
|
Benang
|
|
|
1,000,000
|
|
|
Subtotal
|
|
|
4,900,000
|
|
5.
|
Inventaris Kantor & Pabrik:
|
|
|
|
|
|
AC
|
3
|
2,500,000
|
7,500,000
|
|
|
Meja Kerja
|
4
|
1,200,000
|
4,800,000
|
|
|
Kipas
|
6
|
100,000
|
600,000
|
|
|
Bangku
|
10
|
300,000
|
3,000,000
|
|
|
Dispenser
|
3
|
200,000
|
600,000
|
|
|
Printer
|
1
|
800,000
|
800,000
|
|
|
Telepon
|
1
|
350,000
|
350,000
|
|
|
Komputer
|
1
|
3,000,000
|
3,000,000
|
|
|
Filling Cabinet
|
2
|
1,500,000
|
3,000,000
|
|
|
Alat Tulis Kantor
|
|
|
1,500,000
|
|
|
Subtotal
|
|
|
25,150,000
|
|
6.
|
Kendaraan:
|
|
|
|
|
|
Mobil Box
|
1
|
125,000,000
|
125,000,000
|
|
7.
|
Biaya Pra Operasi:
|
|
|
|
|
|
Biaya Perizinan
|
|
|
4,500,000
|
|
|
Biaya Produksi Percobaan
|
|
|
75,000,000
|
|
|
Subtotal
|
|
|
79,500,000
|
|
|
Jumlah Modal Awal
|
|
|
459,650,000
|
Sumber: hasil wawancara diolah
Modal
awal yang dikeluarkan oleh Bu Jeni dalam mendirikan CV Aneka Jaya Toys yaitu sebesar Rp 459.650.000
(empat ratus lima puluh sembilan ribu enam ratus lima
puluh ribu rupiah). Modal
tersebut merupakan modal yang berasal dari patungan keluarga atau modal sendiri tanpa ada pinjaman dari bank maupun pihak ketiga. Penentuan nilai
pada masing-masing investasi merupakan nilai yang berlaku pada saat pendirian CV Aneka Jaya Toys (bukan nilai sekarang).
Setiap
aktiva baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang digunakan dalam proses produksi
ini mengalami penyusutan.
Berikut
adalah perhitungan penyusutannya:
Tabel III.21 Penyusutan
|
Aktiva
|
Nilai (Rp)
|
Penyusutan
|
Jumlah (Rp)
|
|
Tanah dan Bangunan
|
198,000,000
|
5%
|
9,900,000
|
|
Mesin dan Peralatan
|
32,000,000
|
10%
|
3,200,000
|
|
Inventaris Kantor & Pabrik
|
25,150,000
|
5%
|
1,257,500
|
|
Kendaraan
|
125,000,000
|
10%
|
12,500,000
|
|
Perizinan
|
4,500,000
|
20%
|
900,000
|
|
Total Penyusutan
|
|
|
27,757,500
|
III.4.2 Data Hasil Penjualan/Pendapatan CV Aneka Jaya Toys
Pada perusahaan dagang, penjualan merupakan aktivitas utama perusahaan. Besarnya pendapatan perusahaan sangat
ditentukan oleh besar kecilnya penjualan. Berikut ini adalah data hasil penjualan CV Aneka Jaya Toys:
Tabel III.22 Data Hasil Penjualan
|
Tahun
|
Produk
|
Harga Jual
|
Jumlah
|
Total (Rp)
|
|
per-Polybag (Rp)
|
Penjualan (polybag)
|
|||
|
2009
|
Boneka
|
330,000
|
4886
|
1,612,380,000
|
|
|
Bantal
|
340,000
|
2440
|
829,600,000
|
|
|
Tas
|
330,000
|
811
|
267,630,000
|
|
|
Total
|
|
|
2,709,610,000
|
|
2010
|
Boneka
|
350,000
|
4912
|
1,719,200,000
|
|
|
Bantal
|
360,000
|
2451
|
882,360,000
|
|
|
Tas
|
350,000
|
816
|
285,600,000
|
|
|
Total
|
|
|
2,887,160,000
|
|
2011
|
Boneka
|
370,000
|
4923
|
1,821,510,000
|
|
|
Bantal
|
380,000
|
2469
|
938,220,000
|
|
|
Tas
|
370,000
|
820
|
303,400,000
|
|
|
Total
|
|
|
3,063,130,000
|
|
2012
|
Boneka
|
390,000
|
4969
|
1,937,910,000
|
|
|
Bantal
|
400,000
|
2482
|
992,800,000
|
|
|
Tas
|
390,000
|
821
|
320,190,000
|
|
|
Total
|
|
|
3,250,900,000
|
|
2013
|
Boneka
|
420,000
|
5019
|
2,107,980,000
|
|
|
Bantal
|
430,000
|
2515
|
1,081,450,000
|
|
|
Tas
|
430,000
|
824
|
354,320,000
|
|
|
Total
|
|
|
3,543,750,000
|
Sumber: CV Aneka Jaya Toys
III.4.3 Laporan Keuangan
Berikut
adalah laporan keuangan dari CV Aneka Jaya Toys selama
periode tahun 2009-2013.
Yang terdiri dari:
1.
Laporan Laba
Rugi
2.
Laporan Arus Kas
3.
Laporan Perubahan Modal
4.
Laporan Neraca.
BAB IV
PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN
IV.1 Bidang Pemasaran
Berikut ini adalah permasalahan dan
penyelesaian di bidang pemasaran pada CV Aneka Jaya Toys, yaitu:
·
Permasalahan: tidak
sesuainya budget pemasaran dengan realisasi yang terjadi, baik pada masing-masing pos maupun jumlah secara keseluruhan.
Ketidaksesuaian budget pemasaran dengan realisasi seperti:
-
Tahun
2012, budget pemasaran bagian packaging Rp 14.275.000, realisasinya sebesar Rp 14.062.400.
-
Tahun
2013, budget pemasaran bagian packaging Rp14.530.000, realisasinya sebesar Rp14.208.600.
Ketidaksesuaian budget pemasaran disebabkan oleh budget
untuk polybag
dan karung yang tidak sesuai
dengan realisasi, dan tidak tahunya berapa jumlah penjualan per-tahun.
Penyelesaian: membuat ramalan penjualan untuk tahun berikutnya,
sehingga penetapan anggaran budget pemasaran dengan realisasi tidak terjadi selisih atau selisih tersebut dapat ditekan.
Tabel IV.1 Ramalan Penjualan Tahun 2014
|
Tahun
|
Penjualan (Y)
|
X
|
X²
|
X.Y
|
|
2009
|
8137
|
0
|
0
|
0
|
|
2010
|
8179
|
1
|
1
|
8179
|
|
2011
|
8212
|
2
|
4
|
16424
|
|
2012
|
8272
|
3
|
9
|
24816
|
|
2013
|
8358
|
4
|
16
|
33432
|
|
Σ
|
41158
|
10
|
30
|
82851
|
|
rata-rata
|
8231,6
|
2
|
|
|
|
b =
|
n.ƩXY - ƩX.ƩY
|
|
|
n.Æ©X² - (Æ©X)²
|
||
|
=
|
5 . (82851) - 10 (41158)
|
|
|
5 . (30) – 100
|
||
|
=
|
414255 – 411580
|
|
|
150 – 100
|
||
|
=
|
2675
|
|
|
50
|
||
|
=
|
53,5
|
|
|
a =
|
ƩY/n
- b ƩX/n
|
|
|
=
|
41158/5 - (53,5) 10/5
|
|
|
=
|
8231,6 –
107
|
|
|
=
|
8124,6
|
|
Ramalan
penjualan tahun 2014 adalah :
|
y =
|
a + b (x)
|
||
|
=
|
8124,6 + 53,5 (5)
|
||
|
=
|
8391,1 (dibulatkan menjadi 8391 polybag)
|
||
Ramalan penjualan boneka pada CV Aneka Jaya Toys tahun 2014 adalah sebanyak 8391 polybag. Maka, penetapan budget
pemasaran untuk tahun 2014
pada bagian packaging adalah:
Tabel IV.2
Biaya Packaging Tahun
2014
|
Jenis Biaya
|
Jumlah
|
Satuan
|
Nilai Satuan
|
Nilai Pertahun
|
|
(Rp)
|
(Rp)
|
|||
|
Plastik Polybag
|
8391
|
unit
|
300
|
2,517,300
|
|
Karung
|
1678
|
unit
|
7000
|
11,746,000
|
|
Total Biaya Packaging
|
|
|
|
14,263,300
|
·
Permasalahan:
Untuk meningkatkan penjualan maka diperlukan promosi di dalamnya. Tujuan dari
kegiatan promosi adalah untuk memperkenalkan produk kita kepada pasar, maka bagi perusahaan haruslah tepat dalam
menentukan kegiatan promosi yang akan dilakukan. Salah satu kegiatan promosi
yang sudah dilakukan oleh CV
Aneka Jaya Toys adalah dengan menggunakan internet,
yaitu membuat website yang berisi informasi produk dan contact person yang dapat dihubungi jika ingin melakukan pembelian; dan dengan promosi menggunakan kegiatan pameran.
Namun penggunaan media internet hanya dalam pembuatan website saja dirasa
kurang maksimal dan kegiatan
pameran pun dirasa kurang efektif dalam meningkatkan penjualan.
Penyelesaian:
Selain
dengan membuat website, seharusnya CV
Aneka Jaya Toys juga memanfatkan media sosial untuk memasarkan
produknya, yaitu misalnya
dengan menggunakan facebook dan twitter. Promosi melalui media sosial
ini merupakan cara yang efektif dan efisien, didukung pula dengan handphone maupun gadget yang menyediakan aplikasi yang memudahkan untuk mengakses
media sosial tersebut, sehingga dimana saja dan kapan saja kegiatan jual beli
dapat berlangsung. Selain itu CV
Aneka Jaya Toys juga harus tetap rutin melakukan kegiatan promosi melalui
pameran karena fungsi utama dari pameran tersebut adalah untuk memperkenalkan
produk kepada konsumen dan untuk menarik konsumen baru, bukan semata-mata untuk
menjual produk saja.
- Permasalahan:
Perusahaan
tidak menginginkan pembeli yang hanya membeli boneka hasil produksinya
secara eceran. Pemilik memilah-milih pihak pembeli yang akan dilayaninya. Tetapi
pemilik tidak menutup kemungkinan untuk menerima pembeli baru, dengan
syarat pembelian harus grosiran atau dalam jumlah banyak. Hal tersebut
sebenarnya sudah dijelaskan di website perusahaan, namun masih banyak juga
pedagang eceran yang berusaha order atau menghubungi pihak pemasaran di
luar jam kerja dan itu sangat mengganggu kenyamanan pihak pemasaran.
Penyelesaian: : Untuk mengatasi persoalan diatas, maka alternatif
pemecahannya adalah evaluasi mendalam terhadap aspek pemasaran dan alat promosi
perusahaan yaitu website. Karena website ini menjadi penting untuk dapat
memperkenalkan produk perusahaan kepada masyarakat yang belum mengetahuinya,
maka sebaiknya pihak pemasaran menjelaskan secara lebih rinci lagi bahwa perusahaan
hanya menerima pembeli secara grosiran dan tidak menerima pembeli eceran. Pihak
pemasaran dapat membuat tulisan di website menjadi ukuran yang lebih besar agar
lebih jelas.
IV.2 Bidang Produksi
Berikut ini adalah
permasalahan serta penyelesaiannya di bidang produksi pada CV Aneka Jaya Toys, yaitu:
·
Permasalahan: adanya perbedaan budget produksi pada bagian biaya bahan
baku dan penolong yang ditetapkan CV Aneka Jaya Toys
dengan realisasi produksi bagian biaya bahan baku dan penolong yang dikeluarkan
perusahaan. Ketidaksesuaian budget dan realisasi tersebut adalah sebagai
berikut:
-
Tahun 2012, budget
produksi biaya bahan baku dan penolong Rp 1.780.050.000, realisasinya sebesar
Rp 1.751.772.000.
-
Tahun 2013, budget
produksi biaya bahan baku dan penolong Rp 1.959.700.000, realisasinya sebesar
Rp 1.908.089.040.
Penyelesaian: membuat
perhitungan jumlah produk yang harus diproduksi pertahunnya untuk tahun-tahun
ke depan (tahun berikutnya), sehingga selisih antara penetapan budget produksi
dengan realisasi dapat ditekan, bahkan dihilangkan jika memungkinkan.
Ramalan penjualan tahun 2014 adalah:
2014
= 8124,6 + (53,5)(5)
= 8124,6 + 267,5
= 8391,1 (dibulatkan menjadi 8391
polybag)
Maka jumlah unit yang harus diproduksi untuk tahun 2014 adalah:
Penjualan 1 tahun =
8391 polybag
Kebutuhan 1 tahun =
8419 polybag
Jumlah yang harus diproduksi = 8386 polybag
Dan budget produksi yang harus dianggarkan untuk
bahan baku dan penolong agar sesuai dengan jumlah produk yang harus diproduksi
(agar selisih budget produksi dengan realisasi tidak besar/kecil) adalah
sebesar 8386 polybag x Rp 322.000 = Rp 2.700.292.000
· Permasalahan: dalam memproduksi boneka yang sesuai
target, perusahaan membutuhkan pengiriman bahan baku dengan tepat waktu, namun
terkadang pihak supplier sering terlambat dalam mengirim bahan baku yang telah
dipesan oleh perusahaan. Hal ini juga terjadi pada proses pengerjaan barang
setengah jadi yaitu dibordir oleh pihak tenaga bordir yang seringkali terlambat
dalam pengerjaan maupun pengiriman barang tersebut ke perusahaan, sehingga
proses pengisian kapas dan finishing dapat terhambat.
Penyelesaian: perusahaan harus mencari supplier lain
sebagai cadangan untuk mengalokasikan pembelian bahan baku ke beberapa supplier
sehingga tidak bergantung hanya kepada satu supplier saja. Sehingga apabila
terjadi keterlambatan dalam pengiriman bahan baku, perusahaan tidak terlalu
khawatir karena ada supplier lain dan proses produksi dapat terus berjalan
dengan baik. Dan perusahaan juga harus mencari beberapa tenaga bordir lain
sehingga proses bordir tidak ditimpakan hanya ke satu tempat saja.
IV.3 Bidang Personalia
Berikut
ini adalah permasalahan dan penyelesaian di bidang personalia pada CV Aneka Jaya Toys, yaitu:
·
Permasalahan: tidak
adanya kontrak kerja antara perusahaan dengan karyawan, sehingga sering terjadi
keluar masuknya karyawan. Biasanya karyawan yang keluar secara tiba-tiba
dikarenakan gaji yang kecil atau
pulang kampung dan tidak kembali bekerja lagi.
Penyelesaian:
perusahaan
memberlakukan peraturan yang tegas mengenai pengunduran diri karyawan. Jika
karyawan ingin mengundurkan diri harus terlebih dahulu memberitahukan keinginan
pengunduran dirinya sebulan sebelumnya. Untuk karyawan yang mempunyai kemampuan dan
keahlian yang baik,
ada baiknya perusahaan memberikan tambahan gaji atau insentif kepada karyawan tersebut.
·
Permasalahan: Di
dalam menyebarkan info lowongan pekerjaan perusahaan hanya menggunakan metode
cara penyampaian dari mulut ke mulut, sehingga cara penyebaran informasi masih
kurang sangat efektif. Dan perusahaan juga kesulitan mencari calon pekerja yang
sudah berpengalaman atau mahir dalam menjahit.
Penyelesaian:
Perusahaan seharusnya dapat menggunakan metode-metode penyebaran informasi
lowongan pekerjaan, seperti dengan memasang iklan di jalan-jalan atau koran di daerah Bekasi. Sehingga penyebaran informasi
lowongan pun akan lebih efektif karena bisa dilihat oleh banyak orang dan mencari pekerja yang berpengalaman dalam menjahit
pun akan lebih mudah.
IV.4 Bidang Keuangan
Berikut ini adalah permasalahan dan
penyelesaian di bidang keuangan pada CV Aneka Jaya Toys, yaitu:
·
Permasalahan: belum
adanya laporan keuangan yang disusun secara rinci dan terstruktur. Pencatatan
keuangan hanya dilakukan secara sederhana, yaitu dengan menuliskan berapa
penjualan dan pendapatan perusahaan, dan berapa pengeluaran perusahaan.
Penyelesaian: ada
baiknya jika laporan keuangan dibuat lebih terstruktur agar memudahkan dalam
pengelolaan keuangan perusahaan dan mencegah kesimpangsiuran.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan data yang diperoleh penyusun selama melakukan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di CV Aneka Jaya Toys, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
·
CV Aneka Jaya Toys
sebagai perusahaan yang memproduksi boneka memiliki potensi bisnis yang baik
dan berkembang karena di Indonesia saat ini boneka bukan lagi sekedar mainan
untuk anak-anak kecil saja melainkan sudah merambah ke kalangan remaja dan
dewasa yang juga menyukai boneka dan seringkali menjadikan boneka sebagai
koleksi maupun hadiah. Sehingga hal ini menerangkan bahwa segmen pasar boneka
menjadi lebih luas tidak hanya sebatas anak-anak saja melainkan untuk para
remaja dewasa juga.
·
Karyawan yang merupakan
asset penting bagi perusahaan, sebisa mungkin perusahaan berusaha untuk dapat memberikan yang tebaik
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki perusahaan baik dari segi tingkat upah sampai
kepada insentif yang diberikan oleh perusahaan.
·
Dalam
usaha bonekanya pemilik lebih memfokuskan dengan memproduksi boneka yang
berukuran sedang, yang berbeda dengan perusahaan boneka lain yang fokus dalam
produksi boneka ukuran kecil atau besar.
·
Wilayah
pemasaran boneka Aneka Jaya Toys sampai saat ini sudah mencapai Jabodetabek dan
hampir seluruh daerah di Indonesia . Selain itu Aneka Jaya Toys juga memiliki
distributor utama seperti PT Matahari Putra Prima dan distributor di toko-toko
pusat grosir di Asemka, pasar pagi dan Mangga Dua yaitu pusat grosir mainan.
Namun sekarang CV Aneka Jaya Toys lebih berfokus pada pemasaran di luar
Jabodetabek.
·
Promosi yang dilakukan
perusahaan pada saat ini tidak terlalu aktif jika dibandingkan pada masa awal
pendirian perusahaan karena perusahaan sudah memiliki jaringan bisnis yang kuat
dan pelanggan yang setia. Tetapi dapat dikatakan promosi yang dilakukan
perusahaan cukup berhasil hal ini didasarkan dengan perkembangan perusahaan
yang cukup pesat. Yang mana dalam waktu beberapa tahun perusahaan dapat
merambah bisnis nasional dengan cakupan yang luas, memiliki satu buah pabrik dan
puluhan karyawan yang bekerja.
· Dalam pengelolaan usahanya, perusahaan ini tidak luput dari
permasalahan-permasalahan yang terjadi pada 4 (empat) bidang manajemen, yaitu
bidang pemasaran, bidang produksi, bidang personalia, dan bidang keuangan.
Seperti pada bidang pemasaran, perbedaan budget pemasaran dan realisasinya, serta
kurang efektifnya penggunaan metode promosi
yang dilakukan CV Aneka Jaya Toys
khususnya promosi melalui pameran dan website. Permasalahan pada bidang produksi, yaitu perbedaan antara budget
produksi dengan realisasi produksi dalam pengadaan bahan baku dan bahan
penolong, serta permasalahan dalam
pengiriman bahan baku dan pengerjaan bordir yang sering tidak tepat waktu. Sering keluar masuknya karyawan juga perlu diperhatikan sebagai
permasalahan pada bidang personalia dan kurang maksimalnya penyebaran info
lowongan pekerjaan yang diberikan oleh CV Aneka Jaya Toys yang hanya melalui
metode penyampaian informasi dari mulut ke mulut. Dan yang terakhir dalam
bidang keuangan, pencatatan keluar masuknya dana perusahaan (aliran dana
perusahaan) masih dicatat secara sederhana sehingga belum adanya laporan
keuangan yang terperinci.
V.2 Saran
Saran yang bisa disampaikan dari
hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut :
1.
Perusahaan
harus selalu menjaga kualitas dari produk boneka yang dihasilkan dan selalu
mengikuti trend dari model-model
boneka yang sedang trend di
pasaran.
2.
Membuat ramalan
penjualan untuk tahun ke depan agar budget dan realisasi, baik di bidang
pemasaran maupun produksi, tidak berbeda terlalu jauh.
3.
Lebih maksimal
dalam menggunakan pilihan pameran, karena dengan pameran perusahaan bisa
menunjukan kelebihan produknya kepada para konsumen yang melihat.
4.
Membuat
peraturan yang tegas mengenai jam bekerja bagi karyawan, juga peraturan atau
syarat jika ingin mengundurkan diri.
5.
Membuat
pencatatan laporan keuangan yang rapi dan terstruktur agar memudahkan dalam
pengelolaan keuangan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar