Senin, 21 April 2014

fix laporan magang di CV Aneka Jaya Toys

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami kebangkrutan, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.
Jurusan Manajemen Bisnis Industri (MBI), Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI)-Jakarta adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri dibawah naungan Kementerian Perindustrian RI dengan sasaran pengembangan Jiwa Kemandirian Berwiraswasta bagi mahasiswa MBI dalam aspek produksi, pemasaran, keuangan dan personalia.  Mahasiswa Manajemen Bisnis Industri (MBI) sebagai bagian dari sumber daya manusia Indonesia secara khusus disiapkan untuk menjadi wirausahawan dalam semua aspek dan bidang kehidupan terutama dalam penciptaan maupun pengembangan jenis Industri Kecil dan Menengah.
Untuk mencapai tujuan diatas maka Jurusan Manajemen Bisnis Industri (MBI), Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta menjembatani mahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktek sebagai mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah. Dalam kesempatan ini kami selaku mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis Industri (MBI), Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta melaksanakan kerja praktek lapangan/magang di CV Aneka Jaya Toys.
CV Aneka Jaya Toys adalah salah satu contoh dari Industri Kecil Menengah di kota Bekasi yang terfokus pada produksi boneka. Usaha yang dirintis sejak tahun  2004 ini merupakan buah manis dari hasil kerja keras pemilik, Ibu Jeni, yang memulai usahanya bermula dari home industry sejak tahun 2000. Saat ini, CV Aneka Jaya Toys sudah memasarkan produknya di berbagai wilayah Jabodetabek dan hampir seluruh daerah di Indonesia.

I.2. Ruang Lingkup Pembahasan
a. Materi yang akan dibahas:
1.      Gambaran Umum Perusahaan
Yaitu mengetahui Sejarah umum, surat-surat perizinan yang dimiliki perusahaan untuk keabsahan menjadi produsen usaha industri, dan gambaran umum lainya seperti struktur organisasi dan layout pabrik dll.
2.      Aspek Produksi
Yaitu merupakan tahap dalam mempelajari sebuah proses produksi dari mengolah bahan mentah sampai menghasilkan barang jadi. Mengetahui bahan baku dan pelengkap yang dipakai, mengetahui mesin dan peralatan yang digunakan dan mengetahui proses limbah hasil industri.
3.      Aspek Pemasaran
Yaitu mengetahui pembelian bahan baku dan penjualan produk, cara menentukan harga dan target konsumen serta promosi yang digunakan perusahaan.
4.      Aspek Keuangan
Yaitu untuk mengetahui sumber dana perusahaan, proses pembukuan keuangan yang berupa laporan rugi laba, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan laporan neraca perusahaan.
5.      Aspek Personalia
      Yaitu mempelajari tentang cara perekrutan karyawan, kesejahteraan karyawan, manajemen dan pengembangan karyawan.

b. Lokasi atau Subjek Penelitian
Tempat penelitian atau pengumpulan data berada di CV Aneka Jaya Toys yang berlokasi di daerah Kota Bekasi yang tepatnya di Jl. Al Hikmah No.54 RT 002/006 Kp. Babakan, Kel. Mustika Sari, Kec. Mustika Jaya, Bekasi Timur 17157.

I.3. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

I.3.1  Tujuan Umum
Tujuan umum dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah agar mahasiswa lebih siap untuk terjun bekerja dalam Masyarakat, khususnya pada Lingkungan Industri dengan membandingkan antara pengetahuan yang diberikan selama perkuliahan dengan Lingkungan Kerja yang ditempuh oleh mahasiswa yang melakukan Prakek Kerja Lapangan.


I.3.2  Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah untuk membandingkan antara teori mengenai ilmu manajemen yang didapatkan selama perkuliahan dengan praktek ilmu manajemen yang diterapkan pada Perusahaan.


I.4. Sistematika Laporan
Sistematika penulisan merupakan garis besar dalam proses penyusunan suatu karya ilmiah yang bertujuan memudahkan jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi laporan ini. Untuk mempermudah dalam memahami keseluruhan laporan ini, maka laporan ini dibagi menjadi beberapa Bab yaitu:


BAB I      :   PENDAHULUAN 
Bab ini membahas mengenai latar belakang, ruang lingkup pembahasan, tujuan kegiatan praktek kerja lapangan, serta sistematika penulisan laporan kegiatan praktek kerja lapangan.

BAB II     :   GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 
Bab ini membahas mengenai sejarah umum perusahaan, dan profil usaha industri kecil menengah.

BAB III   :   PENGELOLAAN USAHA
Pada Bab ini diuraikan secara rinci mengenai empat aspek penting perusahaan, yaitu bidang pemasaran, bidang produksi, bidang keuangan, dan bidang personalia.

BAB IV   :   PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN
Bab ini membahas mengenai permasalahan yang ada di dalam usaha industri kecil menengah yang diteliti, lengkap dengan penyelesaian dari permasalahan tersebut.

BAB V    :   PENUTUP
Bab ini merupakan Bab terakhir yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil laporan magang yang diperoleh dari Bab-Bab sebelumnya
LAMPIRAN
BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN

Profil Perusahaan
Nama perusahaan                           : CV Aneka Jaya Toys
Nama pemilik                                 : Ir. Jeni Kadang
Tahun berdiri                                  : 2004
Klasifikasi kelas                              : Menengah
Jenis Usaha                                    : Produksi Boneka
Daerah kerja                                  : Kota Bekasi
Alamat / tempat usaha                     : Jl. Al Hikmah No.54 RT 002 RW 006, Kp. Babakan, Kel. Mustika Sari, Kec. Mustika Jaya, Bekasi Timur 17157
Telepon                                          : 081210707215
Fax                                                : 021-82401156
Email                                              : anekajayatoys@gmail.com
Nomor SIUP                                  : 510/105-BPPT/PM/III/2009
Nomor TDP                                   : 102633607568
Nomor NPWP                               : 02.413.129.4-432.000
Jumlah pekerja                               : 45 orang


II.1 Sejarah Boneka
Kata boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu “Boneca” yaitu sejenis mainan yang bentuknya bermacam-macam, terutama berbentuk manusia atau hewan pada umumnya dan kadang kala berbentuk seperti tokoh-tokoh fiksi. Boneka bisa dikatakan salah satu mainan yang paling tua, karena sudah ada pada zaman Romawi, Yunani, ataupun Mesir kuno saja boneka sudah ada.Namun fungsinya, bentuknya, maupun bahan pembuatannya ternyata berbeda sekali antara dahulu dengan sekarang. Umumnya boneka dibuat sebagai mainan anak-anak, namun terkadang digunakan untuk dijadikan fungsi ritual yang yang berhubungan dengan alam atau hal-hal yang bersifat gaib ataupun mistik, misalnya berupa upacara-upacara ritual keagamaan pada zaman dahulu, permainan Jelangkung, Sihir, ataupun upacara pemanggilan Roh. Seringkali boneka ditemukan pada makam-makam kuno atau situs-situs sejarah maupun prasejarah. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Boneka)
Di jaman sekarang boneka sudah umum dijadikan mainan untuk anak kecil dibawah 12 tahun bahkan dapat dijadikan hadiah ulang tahun atau acara lainnya. Boneka seringkali menggemaskan bagi kaum hawa karena bentuknya yang unik dan lucu mirip seperti hewan atau tokoh-tokoh kartun. Boneka digemari oleh banyak kalangan karena mainan ini termasuk mainan yang sangat aman dan tidak membahayakan. Bagi orang tua mempunyai alasan memberikan boneka kepada anaknya karena tidak dapat melukai dan sangat empuk pantas untuk dijadikan teman bermain bagi sang anak.

II.2 Sejarah Perusahaan
CV Aneka Jaya Toys adalah perusahaan keluarga yang bergerak dibidang industri boneka dan sebagai salah satu pelopor dari pabrikan boneka di Bekasi Timur dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. CV Aneka Jaya Toys memulai memproduksi boneka pada awal tahun 2000 dan perusahaan ini resmi berdiri pada tahun 2004 dan berkantor pusat di Bekasi Timur. Pendiri dari CV Aneka Jaya Toys adalah Ibu Jeni yang mana adalah pemilik dari perusahaan ini. Awal berdirinya CV Aneka Jaya Toys bermula dari usaha home industry. Pada awalnya perusahaan ini hanya memiliki 10 orang karyawan yang bekerja di bagian produksi, pemasaran dan keuangan.
CV Aneka Jaya Toys merupakan industri boneka yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat. Kini, CV Aneka Jaya Toys sudah memiliki  45 orang karyawan yang bekerja di bagian produksi, pemasaran dan keuangan. CV Aneka Jaya Toys ini tumbuh dan berkembang dengan cepat melalui keuletan dan keseriusan dalam mengelola sehingga mampu meningkatkan penjualan dan sekaligus memperluas wilayah pemasarannya sampai daerah yang strategis.
Visi dari CV Aneka Jaya Toys adalah menjadi industri boneka yang terbesar dan terlengkap di Indonesia untuk menyediakan beraneka ragam boneka yang berkarakter dilengkapi dengan aksesoris boneka yang sangat bervariasi. Sementara itu, misi dari CV Aneka Jaya Toys adalah mempertahankan kualitas boneka yaitu bahan baku dan aksesoris boneka agar tidak mengecewakan konsumen.

II.2.1 Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan merupakan tempat di mana perusahaan melakukan proses produksi. Lokasi sebuah perusahaan sangat menentukan maju tidaknya sebuah perusahaan. Dengan pemilihan lokasi yang tepat dan strategis, maka akan memudahkan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan dan target perusahaan secara maksimal sehingga pertimbangan pertama di dalam mendirikan sebuah usaha adalah penentuan lokasi atau letak perusahaan. Perusahaan Boneka CV Aneka Jaya Toys berlokasi di Jl. Al Hikmah No.54 RT 002/006, Kp. Babakan, Kel. Mustika Sari, Kec. Mustika Jaya, Bekasi Timur. Lokasi ini cukup strategis dan memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuannya sesuai dengan keinginan perusahaan  secara efisien dan efektif.

II.3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan CV Aneka Jaya Toys
            II.3.1  Struktur Organisasi
Salah satu unsur pendukung dalam menentukan kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan adalah sistem struktur organisasi perusahaan tersebut. Struktur organisasi ini menggambarkan dan menyatakan adanya urutan dan tanggung jawab diantara bagian-bagian yang ada dalam struktur tersebut. Dengan adanya struktur organisasi maka masing-masing bagian dapat mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tanggung jawab dan wewenang seluruh karyawan serta kepada siapa mereka harus bertanggung jawab.


Direktur
Bu Jeni
 


                                                                                               
Ka. Pemasaran
Pak Alfred
Ka. Produksi
Pak Agus
Keuangan
Bu Rina
Driver
Bag. Sewing
Bag. Finishing
Bag. Stuffing
Bag. Cutting
Bag. Pola
 








Gambar 2.1 Struktur Organisasi CV Aneka Jaya Toys


II.3.2. Deskripsi jabatan
1. Direktur
Sebagai pemilik sekaligus direktur CV Aneka Jaya Toys mengemban tugas dan wewenang sebagai berikut:
a.       Melakukan pengawasan secara menyeluruh atas semua kegiatan produksi dan non produksi yang terjadi di perusahaan.
b.      Memeriksa keuangan perusahaan dan membuat keputusan untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang.
c.       Bertanggung jawab secara sepenuhnya terhadap jalannya operasional perusahaan  dan memperhatikan kondisi baik material maupun tenaga kerja.
d.      Merumuskan rencana tujuan, sasaran dan kebijakan umum perusahaan secara keseluruhan.
      2. Kepala Pemasaran
Tugas dari kepala pemasaran antara lain:
a.         Mencatat barang yang siap dijual.
b.         Memasarkan / menjual produk.
c.         Memperluas daerah pemasaran dengan mengadakan analisis pasar.
d.         Mengatur strategi bersaing.
e.         Mencari daerah pemasaran yang baru.           

      3. Bagian Keuangan
Tugas dari bagian keuangan antara lain:
a.         Mengatur dan mencatat keluar masuknya uang.
b.         Mencatat data penjualan dan pembelian.
c.         Mencatat dan melaksanakan pembayaran gaji dan upah karyawan.

4. Kepala Produksi
Tugas dari kepala produksi antara lain:
a.         Menangani masalah penyimpanan bahan baku, bahan penolong, hasil produksi serta alat-alat produksi.
b.        Bertanggung jawab terhadap proses dan hasil produksi baik kualitas maupun kontinuitasnya.
c.         Melaporkan dan mendistribusikan produk ke bagian pemasaran.
d.        Melakukan pencatatan seluruh aktifitas produksi.

    5. Pekerja Bagian Produksi:

a. Bagian pola
         Tugas dari pekerja bagian pola adalah membuat pola boneka yang akan di produksi.  Membuat pola merupakan proses awal setelah dibuatnya desain di dalam menghasilkan produk boneka.  
b. Bagian Cutting
         Tugas dari pekerja bagian cutting adalah memotong gulungan kain yang akan digunakan untuk membuat boneka sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Setelah gulungan kain di potong maka selanjutnya di gambar sesuai pola boneka dan di potong dengan mesin cutting mengikuti pola yang telah ada, setelah terpotong kain akan dipisahkan sesuai dengan jenis polanya dan siap dipindahkan ke tempat penjahitan untuk melakukan proses sewing.
c.       Bagian Sewing
         Tugas pekerja bagian penjahitan (sewing) adalah melakukan proses penjahitan bahan yang telah terbentuk pola untuk menggabungkan pola boneka. Setelah proses tersebut diatas telah selesai pola bahan yang telah terbentuk menjadi boneka tersebut siap untuk dibawa ke tempat pengisian kapas.

d.      Bagian Stuffing
         Tugas pekerja bagian pengisian kapas atau stuffing adalah melakukan proses pengisian kapas ke dalam boneka yang telah setengah jadi atau telah terjahit polanya. Pengisian kapas harus dilakukan sesuai dengan ukuran boneka agar bentuk boneka tampak baik (tidak kempes atau kekencangan).
e.       Bagian Finishing
         Tugas pekerja bagian finishing melakukan proses merapikan bentuk dan jahitan boneka, serta menambahkan aksesoris yang dibutuhkan. Selain itu bagian ini juga bertugas melakukan pengecekan barang jadi dan melakukan pengepakan produk ke dalam polybag dan karung.

II.4. Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Karyawan CV Aneka Jaya Toys
II.4.1.  Ketenagakerjaan
Total keseluruhan tenaga kerja di CV Aneka Jaya Toys adalah 45 orang, dengan jumlah laki-laki sebanyak 9 orang dan perempuan sebanyak 36 orang tenaga kerja.

Tabel II.1.  Data Tenaga Kerja per 2013
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Total
Pekerja
9 orang
36 orang
45 orang
Sumber: CV Aneka Jaya Toys


Tabel II.2. Data Berdasarkan Usia
Usia
Jumlah
18-25
22 orang
25-35
18 orang
35-50
5 orang
Sumber: CV Aneka Jaya Toys

Dengan berdasarkan pada tingkat usia, tenaga kerja di perusahaan boneka CV Aneka Jaya Toys banyak dari usia-usia yang produktif, yaitu orang-orang yang mempunyai tekad dan semangat kerja yang tinggi.

Tabel II.3. Data Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Jumlah
S1
3 orang
SMA
9 orang
SMP
26 orang
SD
7 orang
Sumber: CV Aneka Jaya Toys

Tingkat pendidikan pekerja di dalam CV Aneka Jaya Toys bagian produksi dari cutting sampai finishing ada dari lulusan SD – SMA tetapi rata–rata lulusan SMP, hal ini menegaskan bahwa pekerjaan produksi boneka sebenarnya tidak membutuhkan terlalu banyak teori melainkan membutuhkan keterampilan yang diajarkan secara terlatih bukan terdidik. Akan tetapi perusahaan menekankan untuk bagian Keuangan dan Pemasaran menargetkan minimal pendidikan Diploma sehingga karena perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga, maka untuk  posisi tersebut dipegang oleh adik dan keponakan dari pemilik perusahaan yang berlatarbelakang pendidikan S1.

Tabel II.4. Data Jam kerja
Keterangan
Mulai
Istirahat
Akhir
Normal
08.00
12.00-13.00
16.00
Lembur
16.00
--
18.00
Sumber: CV Aneka Jaya Toys

Jam kerja / waktu kerja pada CV Aneka Jaya Toys tetap berdasarkan aturan ketenagakerjaan. Dimana waktu kerja adalah 8 jam kerja. Jam kerja mulai jam 08.00 dan berakhir pada pukul 16.00. Waktu istirahat dari pukul 12.00-13.00. Dan jam lembur diwajibkan juga kepada semua karyawan untuk dapat mengefesienkan waktu, akan tetapi karyawan dapat diijinkan tidak mengikuti jika memang berhalangan untuk tidak mengikuti dengan konsekuensi tidak mendapatkan insentif lemburan.
  
II.4.2 Kesejahteraan Karyawan / Sistem Upah
1.      Sistem Upah





Tabel II.5. Data Upah Karyawan Tahun 2013
Keterangan
Upah Per-Bulan (Rp)
Ka. Bagian Produksi
1.700.000
Pekerja Bagian Produksi
1.000.000
Ka. Bagian Pemasaran
2.500.000
Driver
1.750.000
Administrasi/Keuangan
2.500.000
                                                                                    Sumber: CV Aneka Jaya Toys

2.      Insentif
Di dalam CV Aneka Jaya Toys, terdapat jenis-jenis insentif yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya guna meningkatkan motivasi dalam bekerja. Untuk bagian produksi, insentif diberikan jika diberlakukan jam lembur yaitu berupa uang Rp. 3000 per-jam, dihitung menggunakan rumus (n x 2)-0,5 misalnya jam lembur (n)= 2 jam, maka perhitungannya (2jam x 2)-0,5=3,5 jam, hasil tersebut dikalikan upah per-jam sebesar Rp 3.000 maka insentif yang didapat karyawan produksi sebesar 3,5jamxRp 3.000= Rp 10.500. Penambahan jam lembur diberikan jika jumlah permintaan akan boneka meningkat. Dan rutinnya, setiap menjelang hari raya Idul Fitri perusahaan memberikan insentif berupa uang sebesar 1 bulan gaji untuk karyawan yang telah bekerja minimal 1 tahun dan paket sembako kepada tiap-tiap karyawan.




II.5. Layout Perusahaan CV Aneka Jaya Toys

Dapur                                                 
                                                                                                Toilet
Ruang                                                              Ruang
Pengisian Kapas                                             Proses Pemotongan   

                                                                        Ruang Pembuatan Pola
Ruang Jahit Mesin &
Jahit Tangan                                                  
Gudang Bahan Baku


Ruang Finishing                                                          Inventory
       Kantor
 
















Parkiran

Gambar 2.2. Layout Pabrik CV Aneka Jaya Toys




BAB III
PENGELOLAAN USAHA

III.1 Bidang Pemasaran
III.1.1 Produk yang di Jual CV Aneka Jaya Toys
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi boneka, dalam kegiatan sehari-harinya CV Aneka Jaya Toys memproduksi tiga jenis produk yaitu: boneka, bantal  dan tas. Ketiga produk yang dihasilkan ini sudah terbilang kreatif. Selain itu produk yang dihasilkan perusahaan ini juga terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas, yang menjadikannya lebih awet dan tidak mudah rusak.

Tabel III.1 Data Produk Jual
No.
Jenis Produk
Keterangan
1.
Boneka
Merupakan tiruan dari bentuk manusia bahkan bentuk binatang yang terbuat dari kain dan berisi kapas silicon.
2.
Bantal
Merupakan bantal yang diisi kapas silikon seperti boneka, dan terdapat bordiran atau hiasan.
3.
Tas
Merupakan wadah tertutup yang biasa digunakan oleh anak kecil ketika berpergian. Materinya terbuat dari kain dan terdapat hiasan berupa boneka.

III.1.2 Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran boneka Aneka Jaya Toys sampai saat ini sudah mencapai Jabodetabek dan hampir seluruh daerah di Indonesia. Selain itu Aneka Jaya Toys juga memiliki distributor utama seperti PT Matahari Putra Prima dan distributor di toko-toko pusat grosir di Asemka, pasar pagi dan Mangga Dua yaitu pusat grosir mainan. Namun sekarang CV Aneka Jaya Toys lebih berfokus pada pemasaran di luar Jabodetabek.

III.1.3 Segmen Pasar
Dalam hal ini segmen pasar yang akan dituju oleh perusahaan Aneka Jaya Toys dalam menjual produknya adalah masyarakat (konsumen/pelanggan) berjenis kelamin wanita, usia anak-anak hingga remaja dari kelas menengah ke bawah. Ini dibuktikan dengan fokus perusahaan yang menjual boneka berukuran sedang agar dapat di beli oleh semua kalangan konsumen, karena harga jelas lebih murah dibanding dengan boneka-boneka yang berukuran besar atau jumbo.

III.1.4 Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.

Berikut adalah jenis saluran distribusi yang digunakan CV Aneka Jaya Toys dalam memasarkan produknya:
Produsen                Pedagang besar                Pengecer                   Konsumen

Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja dan tidak menjual barang kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar dan konsumen dilayani oleh pengecer.

III.1.5 Penetapan Harga


Dalam menentukan harga jual produknya, perusahaan mempertimbangkan beberapa hal, antara lain lamanya proses produksi, dan besarnya biaya produksi, seperti penggunaan bahan dan/atau aksesoris tertentu yang menyebabkan biaya produksi meningkat.

Tabel III.2 Daftar Harga Jual Tahun 2013
Jenis Produk
Harga Jual Per-Polybag (Rp)
Boneka
420.000
Bantal
430.000
Tas
430.000
                                                                        Sumber: CV Aneka Jaya Toys


III.1.6 Kegiatan Promosi Perusahaan

Promosi sering digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permintaan atau penjualan akan produk yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan laba yang diperoleh. Berikut adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh CV Aneka Jaya Toys:
  1. Promosi dari mulut ke mulut
Promosi dengan cara ini merupakan cara promosi yang paling sederhana dan efisien. Biasa dilakukan pemilik perusahaan atau karyawan bagian pemasaran kepada rekan atau kerabat yang mempunyai toko penjualan mainan atau boneka skala besar.
  1. Melalui internet
Salah satu cara promosi yang paling mudah, efektif dan tidak mengeluarkan banyak biaya adalah melalui internet. Dimana saja dan kapan saja semua orang dapat mengakses internet karena zaman sekarang sudah banyak tersedia telepon genggam yang dilengkapi dengan fitur-fitur yang memudahkan untuk mengakses internet. Oleh karena itu, Aneka Jaya Toys memilih promosi lewat internet.
Website resmi dari CV Aneka Jaya Toys adalah www.grosirbonekabantal.com. Dalam website tersebut, perusahaan ini memberikan informasi mengenai model produk yang dijualnya, disertai gambar model-model produk, juga contact person yang dapat dihubungi jika ingin membeli produk dari Aneka Jaya Toys.
  1. Mengikuti pameran UKM
Aneka Jaya Toys juga rutin mengikuti pameran-pameran UKM yang diadakan oleh beberapa instansi misalnya yang diadakan oleh Pemkot Bekasi dan di Pekan Raya Jakarta. Dengan cara demikian, Aneka Jaya Toys dapat memperkenalkan produknya lebih lagi di kepada masyarakat.
  1. Brosur dan kartu nama
Dengan rutinnya Aneka Jaya Toys mengikuti pameran-pameran UKM untuk memperkenalkan produknya, maka diperlukanlah brosur berisi informasi produk dan kartu nama yang dapat dibagikan pada saat pameran berlangsung. Oleh karena itu, Aneka Jaya Toys rutin memesan brosur dan kartu nama pada perusahaan percetakan.
Tabel III.3 Biaya Promosi CV Aneka Jaya Toys
Periode 2009-2013
Biaya Promosi
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
Pulsa Modem
2,400,000 
1,800,000 
1,800,000 
1,200,000 
1,200,000 
Kartu Nama
250,000 
250,000 
300,000 
300,000 
350,000 
Brosur
625,000 
625,000 
625,000 
725,000 
725,000 
Pameran
3,000,000 
3,000,000 
4,000,000 
5,000,000 
5,000,000 
Total
6,275,000 
5,675,000 
6,725,000 
7,225,000 
7,275,000 
Sumber: CV Aneka Jaya Toys

III.1.7 Fungsi Pemasaran Perusahaan
Perusahaan boneka Aneka Jaya Toys dalam melakukan proses fungsi pemasarannya terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui, yaitu:
1.      Perencanaaan (Planning)
Dalam melakukan proses perencanaan, perusahaan boneka Aneka Jaya Toys terlebih dahulu harus mengetahui jenis-jenis boneka apa saja yang sedang up-todate dipasaran. Sehingga boneka-boneka yang akan diproduksi perusahaan dapat masuk pasar dan laku di pasaran. Setelah mengetahui trend boneka yang sedang marak  di pasaran, maka perusahaan membuat desain dan pola boneka yang akan diproduksinya untuk dijadikan sample boneka.
2.      Pembelian (Buying)
            Setelah tahap perencanaan selesai dilakukan, maka perusahaan membeli bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan dalam memproduksi boneka sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya. Seperti berapa banyak kapas yang dibutuhkan, panjang kain yang dibutuhkan dan aksesoris-aksesoris apa saja yang dibutuhkan. Bahan baku yang dibeli adalah bahan-bahan yang berkualitas, karena boneka dari kota Bekasi adalah boneka yang memiliki kualitas nomor satu di Indonesia.
3.      Penyimpanan/penggudangan (Storage)
Setelah melakukan pembelian, maka perusahaan melakukan penyimpanan. Yaitu suatu usaha untuk melindungi barang dari kerusakan dengan cara menyimpan pada suatu tempat sampai barang dibutuhkan. Kapasitas gudang Aneka Jaya Toys sekitar untuk 400 plastik polybag atau untuk 8.000 boneka.
4.      Pembungkusan (Packing)
Dalam proses pembungkusan, perusahaan membungkus boneka-bonekanya dalam ukuran plastik polybag sebesar 75x125 cm dan karung sebesar 125x175 cm. Dan dalam proses pembungkusan terdapat standar yang dimiliki perusahaan, yaitu:
a.       Setiap kemasan susunan boneka harus diatur sedemikian rupa dan bentuk susunannya harus sama.
b.      Jumlah boneka dalam 1 kemasan polybag harus sama dengan jumlah boneka lain yang sejenis.
c.       Dalam 1 kemasan polybag terdapat sekitar 20 buah boneka.
Setelah pembungkusan selesai, maka boneka tersebut disimpan di dalam ruang penyimpanan barang jadi dan siap dikirim ke pembeli.
5.      Pemilihan/standarisasi (Grading)
Pengelompokan barang di perusahaan Aneka Jaya Toys berdasarkan standar kuantitas polybag yaitu sekitar 20 buah boneka per-polybag.

6.      Penjualan Produk ke Konsumen

CV Aneka Jaya Toys dalam penjualannya kepada konsumen dilakukan dengan menjual produknya kepada pedagang besar, kemudian pedagang besar tersebut menjualnya kembali kepada pegecer yang mempunyai toko boneka atau mainan di pusat perbelanjaan atau pasar yang tersebar di Jabodetabek dan kota lainnya di Indonesia. Selanjutnya pembelian konsumen dilayani oleh pengecer.


7.      Pengangkutan (Transportation)
CV Aneka Jaya Toys melakukan pengiriman ke pedagang besar dengan cara; pengiriman secara langsung yang dilakukan oleh karyawan bagian pemasaran (driver) dengan menggunakan mobil box untuk wilayah jabodetabek, dengan menggunakan jasa pengiriman ekspedisi untuk wilayah di luar jabodetabek, atau pedagang besar langsung mengambil sendiri ke pabrik.



Gambar 3.1 mobil yang digunakan untuk pengiriman produk
Pengiriman ini dilakukan secara langsung dan cepat (dimana setiap ada pesanan untuk dikirim atau pembelian, CV Aneka Jaya Toys langsung melakukan pengiriman) sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku di perusahaan serta kesepakatan antara perusahaan dengan pembeli (konsumen) mengenai pembayaran maupun pengiriman itu sendiri.
Tabel III.4 Data Penjualan
Penjualan per-tahun (dalam hitungan polybag)
Jenis produk
2009
2010
2011
2012
2013
Boneka
4886
4912
4923
4969
5019
Bantal
2440
2451
2469
2482
2515
Tas
811
816
820
821
824
Total
8137
8179
8212
8272
8358
Sumber: CV Aneka Jaya Toys


III.1.8 Biaya Pemasaran
Berikut ini merupakan biaya pemasaran yang ditetapkan CV Aneka Jaya Toys dan realisasi biaya pemasaran yang dikeluarkan dalam lima (5) tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Tabel III.5 Biaya Pemasaran Tahun 2009 (dalam Rupiah)

Keterangan
Tahun 2009
Budget
Realisasi
 pemasaran
pemasaran
1. Gaji/upah bagian pemasaran:


a. Ka. Pemasaran
24,000,000
24,000,000
b. Driver
18,000,000
18,000,000
Total
42,000,000
42,000,000
2. Biaya operasi kendaraan:


a. Bahan bakar minyak
14,400,000
14,400,000
b. Service kendaraan
1,000,000
1,000,000
Total
15,400,000
15,400,000
3. Biaya packaging:


a. Plastik Polybag
2,550,000
2,460,000
b. Karung
11,550,000
11,424,000
Total
14,100,000
13,884,000
4. Biaya promosi:


a. Pulsa modem
2,400,000
2,400,000
b. Brosur
625,000
625,000
c. Kartu nama
250,000
250,000
d. Pameran
3,000,000
3,000,000
Total
6,275,000
6,275,000
Total biaya pemasaran
77,775,000
77,559,000
Sumber: hasil wawancara diolah

Tabel III.6 Biaya Pemasaran Tahun 2010 (dalam Rupiah)

Keterangan
Tahun 2010
Budget pemasaran
Realisasi pemasaran
1. Gaji/upah bagian pemasaran:


a. Ka. Pemasaran
27,000,000
27,000,000
b. Driver
19,200,000
19,200,000
Total
46,200,000
46,200,000
2. Biaya operasi kendaraan:


a. Bahan bakar minyak
14,400,000
14,400,000
b. Service kendaraan
1,000,000
1,000,000
Total
15,400,000
15,400,000
3. Biaya packaging:


a. Plastik Polybag
2,550,000
2,460,000
b. Karung
11,550,000
11,480,000
 Total
14,100,000
13,940,000
4. Biaya promosi:


a. Pulsa modem
1,800,000
1,800,000
b. Brosur
625,000
625,000
c. Kartu nama
250,000
250,000
d. Pameran
3,000,000
3,000,000
Total
5,675,000
5,675,000
Total biaya pemasaran
81,375,000
81,215,000
Sumber: hasil wawancara diolah

Tabel III.7 Biaya Pemasaran Tahun 2011 (dalam Rupiah)

Keterangan
Tahun 2011
Budget pemasaran
Realisasi pemasaran
1. Gaji/upah bagian pemasaran:


a. Ka. Pemasaran
27,000,000
27,000,000
b. Driver
19,200,000
19,200,000
Total
46,200,000
46,200,000
2. Biaya operasi kendaraan:


a. Bahan bakar minyak
14,400,000
14,400,000
b. Service kendaraan
1,000,000
1,000,000
Total
15,400,000
15,400,000
3. Biaya packaging:


a. Plastik Polybag
2,550,000
2,463,600
b. Karung
11,620,000
11,496,800
Total
14,170,000
13,960,400
4. Biaya promosi:


a. Pulsa modem
1,800,000
1,800,000
b. Brosur
625,000
625,000
c. Kartu nama
300,000
300,000
d. Pameran
4,000,000
4,000,000
Total
6,725,000
6,725,000
Total biaya pemasaran
82,495,000
82,285,400
Sumber: hasil wawancara diolah

Tabel III.8 Biaya Pemasaran Tahun 2012 (dalam Rupiah)

Keterangan
Tahun 2012
Budget pemasaran
Realisasi pemasaran
1. Gaji/upah bagian pemasaran:


a. Ka. Pemasaran
27,000,000
27,000,000
b. Driver
19,200,000
19,200,000
Total
46,200,000
46,200,000
2. Biaya operasi kendaraan:


a. Bahan bakar minyak
14,400,000
14,400,000
b. Service kendaraan
1,000,000
1,000,000
Total
15,400,000
15,400,000
3. Biaya packaging:


a. Plastik Polybag
2,550,000
2,481,600
b. Karung
11,725,000
11,580,800
Total
14,275,000
14,062,400
4. Biaya promosi:


a. Pulsa modem
1200000
1,200,000
b. Brosur
725,000
725,000
c. Kartu nama
300,000
300,000
d. Pameran
5,000,000
5,000,000
Total
7,225,000
7,225,000
Total biaya pemasaran
83,100,000
82,887,400
Sumber: hasil wawancara diolah


Tabel III.9 Biaya Pemasaran Tahun 2013 (dalam Rupiah)

Keterangan
Tahun 2013
Budget pemasaran
Realisasi pemasaran
1. Gaji/upah bagian pemasaran:


a. Ka. Pemasaran
30,000,000
30,000,000
b. Driver
21,000,000
21,000,000
Total
51,000,000
51,000,000
2. Biaya operasi kendaraan:


a. Bahan bakar minyak
18,000,000
18,000,000
b. Service kendaraan
1,000,000
1,000,000
Total
19,000,000
19,000,000
3. Biaya packaging:


a. Plastik Polybag
2,700,000
2,507,400
b. Karung
11,830,000
11,701,200
Total
14,530,000
14,208,600
4. Biaya promosi:


a. Pulsa modem
1,200,000
1,200,000
b. Brosur
725,000
725,000
c. Kartu nama
350,000
350,000
d. Pameran
5,000,000
5,000,000
Total
7,275,000
7,275,000
Total biaya pemasaran
91,805,000
91,483,600
Sumber: hasil wawancara diolah

                                                





III.2 Bidang Produksi        
III.2.1 Uraian Produk CV Aneka Jaya Toys

a.      Boneka

Merupakan tiruan dari bentuk manusia dan bentuk binatang yang terbuat dari kain dan berisi kapas silicon.
Gambar 3.2 Boneka Produksi CV Aneka Jaya Toys


b.      Bantal

Merupakan bantal yang diisi kapas silicon seperti boneka dan terdapat bordiran atau hiasan.

  
Gambar 3.3 Bantal Produksi CV Aneka Jaya Toys


c.       Tas

Merupakan wadah tertutup yang biasa digunakan oleh anak kecil ketika berpergian. Materinya terbuat dari kain dan terdapat hiasan berupa boneka kecil.

     
Gambar 3.4 Tas Produksi CV Aneka Jaya Toys

III.2.2 Proses Produksi Perusahaan
Perusahaan boneka Aneka Jaya Toys, merupakan perusahaan yang bergerak pada produk massal (mass product). Sehingga, dalam pengimplementasian proses produksinya menggunakan proses produksi  secara terus-menerus (Continous processes). Yaitu proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses.
Tabel III.10 Data Produksi
Produksi per-tahun (dalam hitungan polybag)
Jenis produk
2009
2010
2011
2012
2013
Boneka
4896
4918
4943
4979
5033
Bantal
2448
2459
2471
2489
2519
Tas
816
820
824
830
839
Total
8160
8197
8238
8298
8391
Sumber: CV Aneka Jaya Toys

III.2.2.1 Bahan Baku
Bahan baku sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan proses produksi. Hal ini disebabkan karena bahan baku sangat mempengaruhi bentuk atau komposisi produk jadi baik secara kuantitas maupun kualitas serta harga jual produk.
Dalam proses produksi di perusahaan boneka Aneka Jaya toys terdapat 3 komponen bahan utama, yaitu:
a.       Kain (kulit boneka)
Ada beberapa jenis kain yang digunakan oleh perusahaan dalam membuat bonekanya, yaitu:
·        Bahan Nylex; bahan ini paling murah di antara bahan yang lain. Pilihan warnanya juga banyak. Bahan ini berbulu tipis, jadi cenderung kasar, bahan lokal, bahan dengan tanpa bulu (polos). Biasanya dipakai pada boneka-boneka yang berbentuk manusia.
·        Bahan Velboa; bahan berbulu lebih pendek, jenisnya sedikit melar/lentur. Bahan ini relatif lebih murah. Paling banyak digunakan untuk boneka-boneka umum. Pilihan warna juga relatif banyak.
·        Bahan Rasfur; bahan yang bulunya panjang sekitar 15-25mm. Harga bahan jenis ini termasuk yang mahal. Makin panjang bulunya makin mahal harganya. Warna yang ada umumnya warna soft.
    Gambar 3.5 Bahan Baku
Pemakaian jenis-jenis kain diatas tergantung dari jenis-jenis boneka yang akan diproduksi, karena setiap boneka mempunyai ciri dan karakteristiknya masing-masing.

b.      Isi boneka
Isi boneka yang digunakan oleh perusahaan adalah kapas silicon yang harganya berkisar Rp 22.500/kg.

c.       Aksesoris
Aksesorisnya berupa hidung, mata, pita, ring–ring, resleting dll yang kesemua barang tersebut dibeli dari supplier aksesoris.


III.2.2.2 Mesin dan Peralatan
Sarana dan prasarana merupakan variabel penting dalam menunjang kegiatan proses produksi. Sarana dan prasarana yang memadai dengan kapasitas yang cukup dan standar merupakan bagian penting untuk menghasilkan produk yang baik dari segi kualitas dan kuantitas.
Berikut adalah daftar mesin dan peralatan yang digunakan oleh CV Aneka Jaya Toys dalam membuat boneka.

Tabel III.11 Data mesin dalam proses produksi

Nama Mesin
Jumlah
Mesin cutting
4
Mesin jahit
20
Mesin handcutting
2
Sumber: CV Aneka Jaya Toys



Tabel III.12 Data peralatan dalam proses produksi
Nama peralatan
Jumlah
Jarum jahit
200
Gunting
20
Jarum finishing
100
Palu karet
5
Mould Mata
8
                                                                                                               
Sumber: CV Aneka Jaya Toys

III.2.2.3 Alur Proses Produksi
Gambar 3.6 Alur Proses Produksi Boneka
Mendesain
Menggambar Pola
Cutting/pemotongan
Sewing/menjahit
Stuffing/pengisian kapas
Finishing
Inventory
Packaging
 
















• Mendesain : Adalah proses awal dari pembuatan boneka, di proses ini karyawan membuat gambar jenis boneka yang akan diproduksi pada kertas dan yang akan dilanjutkan dengan menentukan ukuran kain, berat kapas, warna dan jenis kain yang digunakan.

Gambar 3.7 Proses Mendesain

            • Membuat Pola: Adalah proses selanjutnya, yaitu pola boneka di-mal pada kain, lalu dijahit untuk membuat sampel boneka. Setelah bentuk sampel disetujui, maka dibuatlah 'Mal' pada asbes. Mal asbes ini digunakan untuk membuat potongan pola dalam jumlah besar dan cepat.
                                               

Gambar 3.8 proses membuat pola


• Cutting/Pemotongan: Adalah proses pemotongan dengan mengaliri listrik pada seng yang telah ditempelkan sesuai bentuk pada mal asbes, sehingga dapat dialiri panas yang bertujuan untuk memotong kain agar sesuai dengan bentuk mal asbes tersebut.
                                                           
                Gambar 3.9 Proses Cutting
• Sewing/Menjahit: Proses menyatukan potongan-potongan pola boneka dengan cara dijahit. Tidak semua bagian boneka dijahit, tetapi diberi rongga untuk pengisian kapas.
Gambar 3.10 Proses Menjahit


Stuffing/Pengisian kapas: Berat boneka ditimbang untuk menentukan jumlah kapas yang dimasukkan agar bentuk boneka tampak baik (tidak kempes dan tidak kekencangan).

Gambar 3.11 Proses Pengisian Kapas


• Finishing/Proses Akhir: Proses merapikan bentuk dan jahitan boneka, serta menambahkan aksesoris yang dibutuhkan.
           Gambar 3.12 Proses Finishing


• Packaging/Pembungkusan: Proses akhir dalam pembuatan boneka yaitu memasukan ke dalam kemasan polybag.

 Gambar 3.13 Proses Pembungkusan


• Inventrory/Penyimpanan Barang Jadi: Tempat terakhir dari proses produksi sebelum barang dikirim ke pembeli.

    Gambar 3.14 Inventory



III.2.3 Biaya Produksi

Tabel III.13 Biaya Produksi Tahun 2009 (dalam Rupiah)

Keterangan
Tahun 2009
Budget
Realisasi
Produksi
Produksi
1. Gaji/upah bagian produksi:


a. Ka. Bag Produksi
19,200,000
19,200,000
b. Upah tenaga kerja langsung
518,400,000
518,400,000
Total
537,600,000
537,600,000
2. Bahan baku dan penolong:


a. Boneka
           799,890,000
          779,454,720
b. Bantal
           399,945,000
          389,727,360
c. Tas
           133,315,000
          129,909,120
Total
        1,333,150,000
       1,299,091,200
3. Biaya overhead pabrik
138,243,500
138,243,500
Total biaya produksi
        2,008,993,500
       1,974,934,700
Sumber: hasil wawancara diolah

Tabel III.14 Biaya Produksi Tahun 2010 (dalam Rupiah)
Keterangan
Tahun 2010
Budget Produksi
Realisasi Produksi
1. Gaji/upah bagian produksi:


a. Ka. Bag Produksi
19,200,000
19,200,000
b. Upah tenaga kerja langsung
518,400,000
518,400,000
Total
537,600,000
537,600,000
2. Bahan baku dan penolong


a. Boneka
849,390,000
          837,913,824
b. Bantal
424,695,000
          418,956,912
c. Tas
141,565,000
          139,652,304
Total
1,415,650,000
       1,396,523,040
3. Biaya overhead pabrik
146,345,676
146,345,676
Total biaya produksi
2,099,595,676
       2,080,468,716
Sumber: hasil wawancara diolah

Tabel III.15 Biaya Produksi Tahun 2011 (dalam Rupiah)
Keterangan
Tahun 2011
Budget
Realisasi
Produksi
Produksi
1. Gaji/upah bagian produksi:


a. Ka. Bag Produksi
19,800,000
19,800,000
b. Upah tenaga kerja langsung
518,400,000
518,400,000
Total
538,200,000
538,200,000
2. Bahan baku dan penolong:


a. Boneka
939,150,000
          927,195,984
b. Bantal
469,575,000
          463,597,992
c. Tas
156,525,000
          154,532,664
Total
1,565,250,000
       1,545,326,640
3. Biaya Overhead pabrik
155,062,958
155,062,958
Total biaya produksi
2,258,512,958
       2,238,589,598
Sumber: hasil wawancara diolah


Tabel III.16 Biaya Produksi Tahun 2012 (dalam Rupiah)

Keterangan
Tahun 2012
Budget Produksi
Realisasi Produksi
1. Gaji/upah bagian produksi:


a. Ka. Bag Produksi
19,800,000
19,800,000
b. Upah tenaga kerja langsung
547,200,000
547,200,000
Total
567,000,000
567,000,000
2. Bahan baku dan penolong:


a. Boneka
1,068,030,000
       1,051,063,200
b. Bantal
534,015,000
          525,531,600
c. Tas
178,005,000
          175,177,200
Total
1,780,050,000
       1,751,772,000
3. Biaya overhead pabrik
164,447,105
164,447,105
Total biaya produksi
2,511,497,105
       2,483,219,105

Sumber: hasil wawancara diolah


Tabel III.17 Biaya Produksi Tahun 2013 (dalam Rupiah)

Keterangan
Tahun 2013
Budget
Produksi
Realisasi Produksi
1. Gaji/upah bagian produksi:


a. Ka. Bag Produksi
20,400,000
20,400,000
b. Upah tenaga kerja langsung
576,000,000
576,000,000
Total
595,400,000
595,400,000
2. Bahan baku dan penolong:


a. Boneka
1,175,820,000
       1,144,853,424
b. Bantal
587,910,000
          572,426,712
c. Tas
195,970,000
          190,808,904
Total
1,959,700,000
       1,908,089,040
3. Biaya overhead pabrik
174,555,358
174,555,358
Total biaya produksi
2,730,655,358
       2,679,044,398

Sumber: hasil wawancara diolah


3.2.3.1 Limbah Hasil Produksi


                CV Aneka Jaya Toys merupakan perusahaan yang fokus untuk  memproduksi boneka. Limbah yang dihasilkan dari produksi ini berupa sisa-sisa bahan yang biasanya dibuang oleh perusahaan dan kemudian dibeli oleh pengepul barang bekas, sisa-sisa bahan tersebut dibeli oleh pengepul dalam bentuk karungan dengan harga sekitar Rp 25,000 per karung.


III.3 Bidang Personalia
III.3.1 Personalia Perusahaan
Dalam bidang personalia di perusahaan boneka Aneka Jaya Toys, pengelolaannya dilakukan oleh pemilik perusahaan itu sendiri, karena perusahaan tidak memiliki karyawan khusus yang bertugas menangani bagian personalia.

Tabel III.18  Data Tenaga Kerja per 2013
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Total
Pekerja
9 orang
36 orang
45 orang
Sumber: CV Aneka Jaya Toys

III.3.1.1 Perekrutan Karyawan
Adapun proses-proses perekrutan karyawan yang dilakukan perusahaan adalah sebegai berikut:
1.      Pendaftaran Calon Karyawan
Perusahaan tidak mempunyai kriteria khusus dalam menerima calon karyawannya. Yang terpenting adalah tekad dan motivasi yang kuat dalam bekerja. Selain itu, perusahaan juga memberitahukan hak-hak dan kewajiban yang akan mereka dapatkan agar tidak terjadi konflik dikemudian hari. Adapun klasifikasi pendidikan hanya terbatas pada bagian administrasi/keuangan dan kepala pemasaran yaitu pendidikan minimal Diploma, sedangkan untuk bagian produksi perusahaan tidak memberikan klasifikasi pendidikan.

2.      Seleksi Calon Karyawan
Setelah menerima pendaftaran calon karyawan, maka perusahaan melakukan penyeleksian terhadap calon karyawannya, yaitu dengan memberikan test bagi karyawan sesuai dengan posisi yang diharapkan. Tetapi jika calon karyawan sebelumnya sudah berpengalaman bekerja di bagian produksi di perusahaan boneka, maka karyawan tersebut tidak perlu ikut test. Dan akan langsung ditempatkan sesuai pengalaman dibidang sebelumnya.

3.      Training karyawan Baru
Perusahaan memberikan pelatihan kepada karyawan pada saat permulaan kerja sampai karyawan benar-benar mengerti, memahami, dan mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Dan bentuk pelatihan ini hanya diperuntukan untuk bidang pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus. Untuk jenis pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus, perusahaan hanya menerima karyawan yang dapat langsung siap kerja dan memiliki keahlian serta pengalaman yang baik dalam bidang tersebut.

4.      Masa Evaluasi
Masa evaluasi karyawan baru berkisar antara 3 bulan. Pemilik perusahaan bekerja sama dengan kepala produksi memantau perkembangan karyawan baru tersebut. Jika pekerjaannya bagus, maka karyawan tersebut akan terus bekerja. Tetapi jika tidak, maka kepala produksi yang akan menegurnya. Tetapi jika pekerjaannya terus mengalami penurunan, maka karyawan tersebut akan ditegur langsung oleh pemilik dengan cara memanggilnya ke ruangan pemilik.

5.      Penempatan
Proses terakhir adalah penempatan karyawan di bagian mana dia akan bekerja, apakah menjahit, memotong atau ditempatkan di bagian proses produksi lainnya. Hal ini bertujuan agar karyawan mempunyai berbagai kemampuan. Tetapi jika calon karyawan sudah berpengalaman bekerja di bagian cutting, stuffing ataupun finishing di perusahaan boneka, maka karyawan tersebut akan langsung ditempatkan sesuai dengan pengalaman di bidangnya. Khusus untuk pria minimal harus mempunyai 2 keahlian yang berbeda, misalnya dapat mengendarai sepeda motor dan mobil.


III.3.1.2 Kesejahteraan Karyawan
Cara perusahaan dalam mensejahterakan karyawannya sebagai berikut:
1.      Manajemen upah
Perusahaan memberikan upah karyawannya berdasarkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Semakin tinggi kemampuan dan keahlian karyawan tersebut, maka semakin tinggi upah yang diberikan perusahaan.



Tabel III.19 Data Upah Karyawan Tahun 2013
Keterangan
Upah per-Bulan (Rp)
Ka. Bagian Produksi
1,700,000
Pekerja Bagian Produksi
1,000,000
Ka. Bagian Pemasaran
2,500,000
Driver
1,750,000
Administrasi/Keuangan
2,500,000
                                                                                    Sumber:hasil wawancara diolah

2.      Penyediaan insentif dan kesejahteraan
Di dalam CV Aneka Jaya Toys, terdapat jenis-jenis insentif yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya guna meningkatkan motivasi dalam bekerja. Untuk bagian produksi, insentif diberikan jika diberlakukan jam lembur yaitu berupa uang Rp. 3000 per-jam, dihitung menggunakan rumus (n x 2)-0,5 misalnya jam lembur (n)= 2 jam, maka perhitungannya (2jam x 2)-0,5=3,5 jam, hasil tersebut dikalikan upah per-jam sebesar Rp 3.000 maka insentif yang didapat karyawan produksi sebesar 3,5jamxRp 3.000= Rp 10.500. Penambahan jam lembur diberikan jika jumlah permintaan akan boneka meningkat. Dan rutinnya, setiap menjelang hari raya Idul Fitri perusahaan memberikan insentif berupa uang sebesar 1 bulan gaji untuk karyawan yang telah bekerja minimal 1 tahun dan paket sembako kepada tiap-tiap karyawan.

III.3.1.3 Pemberhentian Kerja

CV Aneka Jaya Toys dalam pemberhentian kerja tidak mengatur atau menggunakan sistem pemberhentian kerja yang berlaku pada perusahaan pada umumnya. Pemberhentian kerja biasanya terjadi karena permintaan dari karyawannya sendiri misalnya karyawan yang pulang ke kampung halamannya dan tidak kembali bekerja lagi (maka secara otomatis setelah kurang lebih 1 minggu tidak ada kabar, karyawan tersebut dianggap telah keluar).


III.4 Bidang Keuangan
CV Aneka Jaya Toys belum mempunyai pembukuan yang baik sehingga tidak ada laporan keuangan yang terdata setiap tahunnya. Namun demikian, dalam laporan praktek kerja lapangan ini, penyusun mencoba menyusun sebuah laporan keuangan dari data-data yang sudah dikumpulkan.

   

   III.4.1 Modal Awal CV Aneka Jaya Toys

Pada saat mendirikan CV Aneka Jaya Toys, modal yang digunakan serta dikeluarkan berasal dari modal pribadi (modal sendiri) yang besarannya adalah sebagai berikut:






Tabel III.20 Modal Awal
No.
Keterangan
Jumlah (Unit)
Harga Satuan (Rp)
Total (Rp)
1.
Tanah


48,000,000
2.
Bangunan Pabrik


150,000,000
3.
Mesin:




Mesin Jahit
20
1,200,000
24,000,000

Mesin Cutting
4
550,000
2,200,000

Mesin Handcutting
2
450,000
900,000

Subtotal


27,100,000
4.
Peralatan:




Jarum Jahit


2,000,000

Gunting
20
20,000
400,000

Jarum Finishing


1,000,000

Palu Karet
5
20,000
100,000

Mould Mata
8
50,000
400,000

Benang


1,000,000

Subtotal


4,900,000
5.
Inventaris Kantor & Pabrik:




AC
3
2,500,000
7,500,000

Meja Kerja
4
1,200,000
4,800,000

Kipas
6
100,000
600,000

Bangku
10
300,000
3,000,000

Dispenser
3
200,000
600,000

Printer
1
800,000
800,000

Telepon
1
350,000
350,000

Komputer
1
3,000,000
3,000,000

Filling Cabinet
2
1,500,000
3,000,000

Alat Tulis Kantor


1,500,000

Subtotal


25,150,000
6.
Kendaraan:




Mobil Box
1
125,000,000
125,000,000
7.
Biaya Pra Operasi:




Biaya Perizinan


4,500,000

Biaya Produksi Percobaan


75,000,000

Subtotal


79,500,000

Jumlah Modal Awal


459,650,000
                                                             Sumber: hasil wawancara diolah

Modal awal yang dikeluarkan oleh Bu Jeni  dalam mendirikan CV Aneka Jaya Toys yaitu sebesar Rp 459.650.000 (empat ratus lima puluh sembilan ribu enam ratus lima puluh ribu rupiah). Modal tersebut merupakan modal yang berasal dari patungan keluarga atau modal sendiri tanpa ada pinjaman dari bank maupun pihak ketiga. Penentuan nilai pada masing-masing investasi merupakan nilai yang berlaku pada saat pendirian CV Aneka Jaya Toys (bukan nilai sekarang).

Setiap aktiva baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang digunakan dalam proses produksi ini mengalami penyusutan.
Berikut adalah perhitungan penyusutannya:

Tabel III.21 Penyusutan
Aktiva
Nilai (Rp)
Penyusutan
Jumlah (Rp)
Tanah dan Bangunan
198,000,000
5%
9,900,000
Mesin dan Peralatan
32,000,000
10%
3,200,000
Inventaris Kantor & Pabrik
25,150,000
5%
1,257,500
Kendaraan
125,000,000
10%
12,500,000
Perizinan
4,500,000
20%
900,000
Total Penyusutan


27,757,500



III.4.2 Data Hasil Penjualan/Pendapatan CV Aneka Jaya Toys

            Pada perusahaan dagang, penjualan merupakan aktivitas utama perusahaan. Besarnya pendapatan perusahaan sangat ditentukan oleh besar kecilnya penjualan. Berikut ini adalah data hasil penjualan CV Aneka Jaya Toys:



Tabel III.22 Data Hasil Penjualan
Tahun
Produk
Harga Jual
Jumlah
Total (Rp)
per-Polybag (Rp)
Penjualan (polybag)
2009
Boneka
               330,000
4886
      1,612,380,000

Bantal
               340,000
2440
         829,600,000

Tas
               330,000
811
         267,630,000

Total


      2,709,610,000
2010
Boneka
350,000
4912
      1,719,200,000

Bantal
360,000
2451
         882,360,000

Tas
               350,000
816
        285,600,000

Total


      2,887,160,000
2011
Boneka
               370,000
4923
      1,821,510,000

Bantal
               380,000
2469
         938,220,000

Tas
               370,000
820
         303,400,000

Total


      3,063,130,000
2012
Boneka
390,000
4969
1,937,910,000

Bantal
400,000
2482
992,800,000

Tas
390,000
821
320,190,000

Total


3,250,900,000
2013
Boneka
420,000
5019
2,107,980,000

Bantal
430,000
2515
1,081,450,000

Tas
430,000
824
354,320,000

Total


3,543,750,000
Sumber: CV Aneka Jaya Toys


III.4.3 Laporan Keuangan
       Berikut adalah laporan keuangan dari CV Aneka Jaya Toys selama periode tahun 2009-2013. Yang terdiri dari:
1.      Laporan Laba Rugi
2.      Laporan Arus Kas
3.      Laporan Perubahan Modal
4.      Laporan Neraca.


BAB IV

PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN


IV.1     Bidang Pemasaran

            Berikut ini adalah permasalahan dan penyelesaian di bidang pemasaran pada CV Aneka Jaya Toys, yaitu:
·        Permasalahan: tidak sesuainya budget pemasaran dengan realisasi yang terjadi, baik pada masing-masing pos maupun jumlah secara keseluruhan. Ketidaksesuaian budget pemasaran dengan realisasi seperti:
-         Tahun 2012, budget pemasaran bagian packaging Rp 14.275.000, realisasinya sebesar Rp 14.062.400.
-         Tahun 2013, budget pemasaran bagian packaging Rp14.530.000,  realisasinya sebesar Rp14.208.600.
Ketidaksesuaian budget pemasaran disebabkan oleh budget untuk polybag dan karung yang tidak sesuai dengan realisasi, dan tidak tahunya berapa jumlah penjualan per-tahun.

Penyelesaian: membuat ramalan penjualan untuk tahun berikutnya, sehingga penetapan anggaran budget pemasaran dengan realisasi tidak terjadi selisih atau selisih tersebut dapat ditekan.
Tabel IV.1 Ramalan Penjualan Tahun 2014
Tahun
Penjualan (Y)
X
X.Y
2009
8137
0
0
0
2010
8179
1
1
8179
2011
8212
2
4
16424
2012
8272
3
9
24816
2013
8358
4
16
33432
Σ
41158
10
30
82851
rata-rata
8231,6
2



b  =
 n.Æ©XY - Æ©X.Æ©Y
 n.Æ©X² - (Æ©X)²
=
 5 . (82851) - 10 (41158)
          5 . (30) – 100
=
  414255411580
        150 – 100
=
2675
  50
=
53,5
a  =
 Æ©Y/n  - b  Æ©X/n
=
41158/5  - (53,5) 10/5
=
 8231,6 – 107
=
 8124,6

Ramalan penjualan tahun 2014 adalah :
y =
 a + b (x)

=
8124,6 + 53,5 (5)

=
 8391,1 (dibulatkan menjadi 8391 polybag)

Ramalan penjualan boneka pada CV Aneka Jaya Toys tahun 2014 adalah sebanyak 8391 polybag. Maka, penetapan budget pemasaran untuk tahun 2014 pada bagian packaging adalah:

Tabel IV.2 Biaya Packaging Tahun 2014

Jenis Biaya
Jumlah
Satuan
Nilai Satuan
Nilai Pertahun
(Rp)
 (Rp)
Plastik Polybag
8391
unit
300
 2,517,300
Karung
1678
unit
7000
11,746,000
Total Biaya Packaging



        14,263,300

·         Permasalahan: Untuk meningkatkan penjualan maka diperlukan promosi di dalamnya. Tujuan dari kegiatan promosi adalah untuk memperkenalkan produk kita kepada pasar, maka bagi perusahaan haruslah tepat dalam menentukan kegiatan promosi yang akan dilakukan. Salah satu kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh CV Aneka Jaya Toys adalah dengan menggunakan internet, yaitu membuat website yang berisi informasi produk dan contact person yang dapat dihubungi jika ingin melakukan pembelian; dan dengan promosi menggunakan kegiatan pameran. Namun penggunaan media internet hanya dalam pembuatan website saja dirasa kurang maksimal dan kegiatan pameran pun dirasa kurang efektif dalam meningkatkan penjualan.
Penyelesaian: Selain dengan membuat website, seharusnya CV Aneka Jaya Toys juga memanfatkan media sosial untuk memasarkan produknya, yaitu misalnya dengan menggunakan facebook dan twitter. Promosi melalui media sosial ini merupakan cara yang efektif dan efisien, didukung pula dengan handphone maupun gadget yang menyediakan aplikasi yang memudahkan untuk mengakses media sosial tersebut, sehingga dimana saja dan kapan saja kegiatan jual beli dapat berlangsung. Selain itu CV Aneka Jaya Toys juga harus tetap rutin melakukan kegiatan promosi melalui pameran karena fungsi utama dari pameran tersebut adalah untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dan untuk menarik konsumen baru, bukan semata-mata untuk menjual produk saja.

  • Permasalahan: Perusahaan tidak menginginkan pembeli yang hanya membeli boneka hasil produksinya secara eceran. Pemilik memilah-milih pihak pembeli yang akan dilayaninya. Tetapi pemilik tidak menutup kemungkinan untuk menerima pembeli baru, dengan syarat pembelian harus grosiran atau dalam jumlah banyak. Hal tersebut sebenarnya sudah dijelaskan di website perusahaan, namun masih banyak juga pedagang eceran yang berusaha order atau menghubungi pihak pemasaran di luar jam kerja dan itu sangat mengganggu kenyamanan pihak pemasaran.
Penyelesaian: : Untuk mengatasi persoalan diatas, maka alternatif pemecahannya adalah evaluasi mendalam terhadap aspek pemasaran dan alat promosi perusahaan yaitu website. Karena website ini menjadi penting untuk dapat memperkenalkan produk perusahaan kepada masyarakat yang belum mengetahuinya, maka sebaiknya pihak pemasaran menjelaskan secara lebih rinci lagi bahwa perusahaan hanya menerima pembeli secara grosiran dan tidak menerima pembeli eceran. Pihak pemasaran dapat membuat tulisan di website menjadi ukuran yang lebih besar agar lebih jelas.

IV.2     Bidang Produksi

Berikut ini adalah permasalahan serta penyelesaiannya di bidang produksi pada CV Aneka Jaya Toys, yaitu:
·        Permasalahan: adanya perbedaan budget produksi pada bagian biaya bahan baku dan penolong yang ditetapkan CV Aneka Jaya Toys dengan realisasi produksi bagian biaya bahan baku dan penolong yang dikeluarkan perusahaan. Ketidaksesuaian budget dan realisasi tersebut adalah sebagai berikut:
-         Tahun 2012, budget produksi biaya bahan baku dan penolong Rp 1.780.050.000, realisasinya sebesar Rp 1.751.772.000.
-         Tahun 2013, budget produksi biaya bahan baku dan penolong Rp 1.959.700.000, realisasinya sebesar Rp 1.908.089.040.

Penyelesaian: membuat perhitungan jumlah produk yang harus diproduksi pertahunnya untuk tahun-tahun ke depan (tahun berikutnya), sehingga selisih antara penetapan budget produksi dengan realisasi dapat ditekan, bahkan dihilangkan jika memungkinkan.


Ramalan penjualan tahun 2014 adalah:
2014 = 8124,6 + (53,5)(5)
                     = 8124,6 + 267,5
                     = 8391,1 (dibulatkan menjadi 8391 polybag)
Maka jumlah unit yang harus diproduksi untuk tahun 2014 adalah:
Penjualan 1 tahun                                  = 8391 polybag
Persediaan akhir tahun              =     28 polybag +
Kebutuhan 1 tahun                                = 8419 polybag
Persediaan awal tahun                           =     33 polybag -
Jumlah yang harus diproduksi    = 8386 polybag

Dan budget produksi yang harus dianggarkan untuk bahan baku dan penolong agar sesuai dengan jumlah produk yang harus diproduksi (agar selisih budget produksi dengan realisasi tidak besar/kecil) adalah sebesar 8386 polybag x Rp 322.000 = Rp 2.700.292.000

·     Permasalahan: dalam memproduksi boneka yang sesuai target, perusahaan membutuhkan pengiriman bahan baku dengan tepat waktu, namun terkadang pihak supplier sering terlambat dalam mengirim bahan baku yang telah dipesan oleh perusahaan. Hal ini juga terjadi pada proses pengerjaan barang setengah jadi yaitu dibordir oleh pihak tenaga bordir yang seringkali terlambat dalam pengerjaan maupun pengiriman barang tersebut ke perusahaan, sehingga proses pengisian kapas dan finishing dapat terhambat.

Penyelesaian: perusahaan harus mencari supplier lain sebagai cadangan untuk mengalokasikan pembelian bahan baku ke beberapa supplier sehingga tidak bergantung hanya kepada satu supplier saja. Sehingga apabila terjadi keterlambatan dalam pengiriman bahan baku, perusahaan tidak terlalu khawatir karena ada supplier lain dan proses produksi dapat terus berjalan dengan baik. Dan perusahaan juga harus mencari beberapa tenaga bordir lain sehingga proses bordir tidak ditimpakan hanya ke satu tempat saja.

IV.3     Bidang Personalia

                Berikut ini adalah permasalahan dan penyelesaian di bidang personalia pada CV Aneka Jaya Toys, yaitu:
·        Permasalahan: tidak adanya kontrak kerja antara perusahaan dengan karyawan, sehingga sering terjadi keluar masuknya karyawan. Biasanya karyawan yang keluar secara tiba-tiba dikarenakan gaji yang kecil atau pulang kampung dan tidak kembali bekerja lagi.
Penyelesaian: perusahaan memberlakukan peraturan yang tegas mengenai pengunduran diri karyawan. Jika karyawan ingin mengundurkan diri harus terlebih dahulu memberitahukan keinginan pengunduran dirinya sebulan sebelumnya.  Untuk karyawan yang mempunyai kemampuan dan keahlian yang baik, ada baiknya perusahaan memberikan tambahan gaji atau insentif kepada karyawan tersebut.

·          Permasalahan: Di dalam menyebarkan info lowongan pekerjaan perusahaan hanya menggunakan metode cara penyampaian dari mulut ke mulut, sehingga cara penyebaran informasi masih kurang sangat efektif. Dan perusahaan juga kesulitan mencari calon pekerja yang sudah berpengalaman atau mahir dalam menjahit.
Penyelesaian: Perusahaan seharusnya dapat menggunakan metode-metode penyebaran informasi lowongan pekerjaan, seperti dengan memasang iklan di jalan-jalan atau koran di daerah Bekasi. Sehingga penyebaran informasi lowongan pun akan lebih efektif karena bisa dilihat oleh banyak orang dan mencari pekerja yang berpengalaman dalam menjahit pun akan lebih mudah.

IV.4     Bidang Keuangan

Berikut ini adalah permasalahan dan penyelesaian di bidang keuangan pada CV Aneka Jaya Toys, yaitu:
·        Permasalahan: belum adanya laporan keuangan yang disusun secara rinci dan terstruktur. Pencatatan keuangan hanya dilakukan secara sederhana, yaitu dengan menuliskan berapa penjualan dan pendapatan perusahaan, dan berapa pengeluaran perusahaan.
Penyelesaian: ada baiknya jika laporan keuangan dibuat lebih terstruktur agar memudahkan dalam pengelolaan keuangan perusahaan dan mencegah kesimpangsiuran.












BAB V

PENUTUP


V.1      Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan data yang diperoleh penyusun selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di CV Aneka Jaya Toys, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
·          CV Aneka Jaya Toys sebagai perusahaan yang memproduksi boneka memiliki potensi bisnis yang baik dan berkembang karena di Indonesia saat ini boneka bukan lagi sekedar mainan untuk anak-anak kecil saja melainkan sudah merambah ke kalangan remaja dan dewasa yang juga menyukai boneka dan seringkali menjadikan boneka sebagai koleksi maupun hadiah. Sehingga hal ini menerangkan bahwa segmen pasar boneka menjadi lebih luas tidak hanya sebatas anak-anak saja melainkan untuk para remaja dewasa juga.
·          Karyawan yang merupakan asset penting bagi perusahaan, sebisa mungkin perusahaan  berusaha untuk dapat memberikan yang tebaik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki perusahaan baik dari segi tingkat upah sampai kepada insentif yang diberikan oleh perusahaan.
·          Dalam usaha bonekanya pemilik lebih memfokuskan dengan memproduksi boneka yang berukuran sedang, yang berbeda dengan perusahaan boneka lain yang fokus dalam produksi boneka ukuran kecil atau besar.
·        Wilayah pemasaran boneka Aneka Jaya Toys sampai saat ini sudah mencapai Jabodetabek dan hampir seluruh daerah di Indonesia . Selain itu Aneka Jaya Toys juga memiliki distributor utama seperti PT Matahari Putra Prima dan distributor di toko-toko pusat grosir di Asemka, pasar pagi dan Mangga Dua yaitu pusat grosir mainan. Namun sekarang CV Aneka Jaya Toys lebih berfokus pada pemasaran di luar Jabodetabek.
·        Promosi yang dilakukan perusahaan pada saat ini tidak terlalu aktif jika dibandingkan pada masa awal pendirian perusahaan karena perusahaan sudah memiliki jaringan bisnis yang kuat dan pelanggan yang setia. Tetapi dapat dikatakan promosi yang dilakukan perusahaan cukup berhasil hal ini didasarkan dengan perkembangan perusahaan yang cukup pesat. Yang mana dalam waktu beberapa tahun perusahaan dapat merambah bisnis nasional dengan cakupan yang luas, memiliki satu buah pabrik dan puluhan karyawan yang bekerja.
·     Dalam pengelolaan usahanya, perusahaan ini tidak luput dari permasalahan-permasalahan yang terjadi pada 4 (empat) bidang manajemen, yaitu bidang pemasaran, bidang produksi, bidang personalia, dan bidang keuangan. Seperti pada bidang pemasaran, perbedaan budget pemasaran dan realisasinya, serta kurang efektifnya penggunaan metode promosi yang dilakukan  CV Aneka Jaya Toys khususnya promosi melalui pameran dan website. Permasalahan pada bidang produksi, yaitu perbedaan antara budget produksi dengan realisasi produksi dalam pengadaan bahan baku dan bahan penolong, serta permasalahan dalam pengiriman bahan baku dan pengerjaan bordir yang sering tidak tepat waktu. Sering keluar masuknya karyawan juga perlu diperhatikan sebagai permasalahan pada bidang personalia dan kurang maksimalnya penyebaran info lowongan pekerjaan yang diberikan oleh CV Aneka Jaya Toys yang hanya melalui metode penyampaian informasi dari mulut ke mulut. Dan yang terakhir dalam bidang keuangan, pencatatan keluar masuknya dana perusahaan (aliran dana perusahaan) masih dicatat secara sederhana sehingga belum adanya laporan keuangan yang terperinci.

V.2      Saran

Saran yang bisa disampaikan dari hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut :

1.      Perusahaan harus selalu menjaga kualitas dari produk boneka yang dihasilkan dan selalu mengikuti trend dari model-model boneka yang sedang trend di pasaran.
2.      Membuat ramalan penjualan untuk tahun ke depan agar budget dan realisasi, baik di bidang pemasaran maupun produksi, tidak berbeda terlalu jauh.
3.      Lebih maksimal dalam menggunakan pilihan pameran, karena dengan pameran perusahaan bisa menunjukan kelebihan produknya kepada para konsumen yang melihat.
4.      Membuat peraturan yang tegas mengenai jam bekerja bagi karyawan, juga peraturan atau syarat jika ingin mengundurkan diri.
5.      Membuat pencatatan laporan keuangan yang rapi dan terstruktur agar memudahkan dalam pengelolaan keuangan perusahaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar